Termasuk Kevin Sanjaya, 3 Pebulutangkis Pernah Jadi Sasaran Kritik Taufik Hidayat

Sabtu, 18 April 2020 19:23 WIB
Penulis: Arief Tirtana | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Zhong Zhi/Getty Images
Legenda Bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat cukup sering melemparkan kritik kepada penerusnya. Berikut tiga diantaranya 3 pemain yang pernah jadi sasaran. Copyright: © Zhong Zhi/Getty Images
Legenda Bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat cukup sering melemparkan kritik kepada penerusnya. Berikut tiga diantaranya 3 pemain yang pernah jadi sasaran.

INDOSPORT.COM – Legenda Bulutangkis Indonesia Taufik Hidayat cukup sering melemparkan kritik kepada penerusnya. Berikut tiga diantaranya 3 pemain yang pernah jadi sasaran kritik.

Sebagai legenda bulutangkis yang sudah banyak makan asam garam dan memiliki banyak koleksi gelar juara, Taufik Hidayat tentu menjadi panutan banyak pebulutangkis di Indonesia saat in.

Namun dengan status dan pengalamannya itu,Taufik Hidayat nyatanya juga tak segan untuk langsung melempar kritik kepada para penerusnya di dunia bulutangkis Tanah Air.

Tak main-main, pebulutangkis sekelas Kevin Sanjaya yang kini berstatus nomor satu dunia pun tak lepas dari kritik seorang Taufik Hidayat, yang tentunya bertujuan untuk kemajuan si pebeulutangkis itu sendiri, maupun perkembangan bulutangkis Indonesia secara keseluruhan.

Berkaca dari itu, maka berikut redaksi berita olahraga INDOSPORT coba merangkumkan beberapa di antara pebulutangkis top Indonesia yang pernah menjadi sasran langsung kritis pemain legendaris Taufik Hidayat.

Kevin Sanjaya

Sebagai salah satu pebulutangkis andalan Indonesia saat ini, Kevin Sanjaya yang juga merupakan pasangan ganda putra nomor satu dunia Bersama Marcus Gideon, merupakan salah satu yang pernah mendapatkan kritik dari Taufik Hidayat.

Kritik tersebut salah satunya diberikan oleh Suami Amy Gumelar itu Ketika Kevin Sanjaya langsung tersingkir di turnamen Indonesia Open 2017.

Tak tanggung-tanggung, dua kritikan langsung dihujamkan oleh Taufik. Pertama soal penampilan Kevin Sanjaya (Marcus Gideon) yang tak maksimal di pertandingan itu, karena masalah angin, yang sebenarnya menurut Taufik pasti dirasakan semua yang pebulutangkis yang bertanding.

Kritik kedua dari Taufik kala itu juga menyasar khusus kepada Kevin Sanjaya, karena dirinya berdalih masih mengalami cedera bahu, hingga akhirnya jaru tersingkir langsung di putaran pertama Indonesia Open 2017.

Buat Taufik, alasan itu tidak etis disampaikan ke publik. Karena semestinya kalau memang masih cedera, Kevin Sanjaya sejak awal tak usah buru-buru kembali ikut kompetisi.

"Kalau bahu masih bermasalah, ya lebih baik tidak usah main. Sebab yang di lapangan harus siap main. Harusnya, alasan itu tidak usah diungkapkan ke publik . Itu cukup alasan ke pelatih," jelas peraih emas Olimpiade Athena 2004 silam tersebut.

Jonatan Christie

Sebagai mantan pemain tunggal putra, Taufik hidayat tentu cukup memperhatikan perkembangan sektor tersebut selepas dirinya pension pada tahun 2013. Tak mengejutkan juga jika akhirnya banyak kritik yang dilayangkannya kepada pebulutangkis sektor tunggal putra saat ini, salah satunya Jonatan Christie.

Dari sekian banyak kritik yang pernah dilayangkannya ke Jonatan Chistie, satu yang langsung pernah terlontar pasca Indonesia Open 2019.

Tersingkir di babak perempatfinal dari tunggal putra Chinese Taipe Chou Tie-chen, Taufik Hidayat menyebut Jonatan Christie saat itu bermain sangat lamban, dengan hanya berjalan kaki untuk mengejar bola, khususnya di set ketiga.

"Begitu pula Jonatan, saat memasuki gim ketiga, dia sudah tidak bisa bergerak cepat, dia cuma bisa jalan kaki untuk mengejar bola. Sangat terlihat fisiknya kurang," kritik Taufik saat itu.

Kritik tersebut disampaikan Taufik juga bersamaan dengan kritiknya bahwa tunggal putra Indonesia itu masih memiliki mental dan stamina yang tak stabil. Masalah yang sebenarnya masih sangat bisa diperbaiki ke depannya.

"Secara teknik, fisik, mental itu harusnya bisa diperbaiki. Mental dan fisiknya enggak stabil, enggak tahan bermain lama. Kaki dan dan pikiran enggak sinkron pada gim ketiga," ujar Taufik.

Anthony Ginting

Rekan Jonatan Christie saat ini, Anthony Ginting juga tak lepas dari kritik Taufik Hidayat. Meski tak secaa langsung dihujamkan ke pemain kelahiran Bandung itu, Taufik Hidayat pernah mengkritik Anthony Ginting pasca kalah dari Kento Momota di Piala Sudirman 2019.

Saat itu Taufik Hidayat mengkritik Anthony Ginting dengan membalikan pernyataan pelatih tunggal Putra, Hendri Saputra, yang menyebut Ginting sudah tampil lebih baik dari Kento Momota yang hanya bermain aman saat itu.

“Masa Momota dibilang tidak spesial dan hanya bermain aman? Buktinya ia bisa juara terus. Bagi saya, lebih baik main aman tapi sering juara daripada bermain bagus dan punya mental bagus tapi cepat kalah,” kata Taufik.

Kritik ke Anthony Ginting jua sempat diberikan Taufik Hidayat pasca Kevin Sanjaya/Marcus Gideon di penghunjung tahun 2017, meski tidak secara langsung.

"Kevin Sanjaya/Marcus Gideon juara lagi. Selamat ya di pengujung tahun jadi yang terbaik, kapan bisa lihat tunggal putra bisa juara lagi dan stabil kaya ganda putra? Siapa dan apa yang salah di tunggal putra? Pelatihnya? Pelatih fisiknya? Atau nutrisi? Apa mental pemainnya? Tolong untuk PBSI evaluasi yang maksimal dong, apalagi mau Asian Games 2018 sebagai tuan rumah. Semangat terus pemain-pemain indonesia," tulis Taufik pada akun Instagram-nya.

Kritik Taufik itu juga yang akhirnya diakui oleh Anthony Ginting menjadi pelecut semangatnya. Hingga beberapa bulan berselang, dirinya berhasil meraih juara pada ajang Indonesia Masters 2018.

"Ucapan Taufik itu malah menjadi motivasi buat kami untuk membuktikan diri. Kami dan pelatih, Hendri serta Irwansyah, tetap positif menanggapi ucapan itu. Jadi tidak apa-apa karena itu kritik yang membangun motivasi," ujar Anthony.

Sebagai sosok yang kerap melemarkan kritik kepada pebulutangkis Indonesia saat ini, Taufik Hidayat sebagai olah ragawan sejati juga merupakan sosok yang juga tak segan melempar pujian. Termasuk juga mengucapkan selamat kepada penerusnya yang bisa meraih gelar juara atau prestasi membanggakan di percaturan bulutangkis dunia.

1