Melihat Penampilan Pebulutangkis Indonesia yang Ingin Dinaturalisasi Jerman

Sabtu, 18 April 2020 09:28 WIB
Editor: Rafif Rahedian
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Berikut penampilan pebulutangkis muda asal Indonesia yang kini mewakili Jerman, Priskila Siahaya di sejumlah turnamen internasional. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Berikut penampilan pebulutangkis muda asal Indonesia yang kini mewakili Jerman, Priskila Siahaya di sejumlah turnamen internasional.

INDOSPORT.COM – Berikut penampilan pebulutangkis muda asal Indonesia yang kini mewakili Jerman, Priskila Siahaya di sejumlah turnamen internasional.

Jauh sebelum membela Jerman, Priskila Siahaya nyatanya pernah merasakan persaingan pelatnas Cipayung selama satu tahun (periode 12 Februari 2015 - awal tahun 2016).

"Iya awalnya masih di pelatnas satu tahun di sana, namun saya terdegradasi. Sebenarnya sedih juga karena tidak dikasih kesempatan untuk berprestasi," ujarnya kepada INDOSPORT.

Pada tahun yang sama, Priskila pindah dan tinggal di Jerman, dirinya langsung mendapat tawaran untuk membela Jerman hingga tahun 2023 mendatang.

"Pada tahun 2016 saya pindah dan menetap di Jerman. Di saat yang sama, saya ditawari untuk main di sini sampai umur 27 atau tahun 2023. Saya merasa central kehidupan saya di sini," sambungnya.

Kendati telah menetap selama empat tahun di Jerman, dirinya masih belum ada keinginan untuk menjadi warga negara Jerman. 

"Untuk jadi warga negara Jerman sendiri sih belum saya pikirin juga sih ya, karena saya juga masih WNI statusnya. Tapi dari pihak Jerman sendiri kasih saya kesempatan," tutupnya.

Terlepas dari itu, kali ini INDOSPORT mencoba untuk merangkum penampilan Priskila Siahaya setidaknya sejak 2016 lalu.

Menurut laporan situs BWF, Priskila Siahaya kerap kali bertemu dengan wakil Indonesia pada turnamen resmi internasional. Isra Faradilla menjadi lawan pertama di tahun 2016.

Saat itu, Priskila Siahaya mampu memenangkan pertandingan atas Isra Faradilla di babak 32 besar Walikota Surabaya Victor Internasional 2016 dengan skor 20-22, 21-16, 21-11.

Dalam ajang ini, dirinya berhasil melangkah jauh hingga final usai menyingkirkan Lee Ying Ying (Malaysia), Chen Su Yu (Chinese Taipei), dan Sung Shuo Yun (Chinese Taipei).

Sayangnya, pebulutangkis yang saat ini masih berusia 23 tahun tersebut harus tumbang di partai final saat berhadapan dengan wakil Jepang Moe Araki (17-21, 13-21).

Ini bukan satu-satunya pencapaian terbaik Priskila Siahaya. Karena pada ajang Slovak Open 2016, dirinya kembali berhasil menginjakan kakinya di partai final.

Lawan dari berbagai negara Eropa pun tidak bisa menghentikan langkah Priskila ke final. Katerina Tomalova (Rep. Ceko), Jordan Hart (Wales), Martina Repiska (Slovakia), dan Ronja Stern (Swiss) harus mengakui kehebatan Priskila.

Namun lagi-lagi Priskila harus menelan kekalahan di partai puncak dari pebulutangkis asal Ukraina Natalya Voytsekh dengan skor 9-11, 3-11, 12-10, 11-13.

Setelah ajang tersebut, Priskila Siahaya tak lagi pernah mendapatkan kesempatan beraksi di partai final. Pencapaian terbaiknya hanya sampai semifinal di ajang Women’s Singles Elimination 2018.

Sekedar informasi, saat itu Priskila berhasil menumbangkan seluruh lawannya yang berasal dari Eropa, yakni Kati-Kreet Marran (Estonia), Airi Mikkela (Finlandia), dan Alesia Zaitsava (Belarusia).

Namun ketika harus berhadapan dengan pebulutangkis asal India, Vrushali Gummadi, Priskila tak bisa berbicara banyak. Ia tumbang dua set langsung dengan skor 21-23, 9-21.

Menurut laporan situs resmi BWF, Pebulutangkis asal Indonesia yang ingin dinaturalisasi Jerman ini tidak mengikuti turnamen internasional pada 2019 dan 2020.