Kisah Heroik Marcus Gideon di Nomor Tunggal Putra Victorian International 2009

Rabu, 22 April 2020 05:34 WIB
Penulis: Petrus Tomy Wijanarko | Editor: Yohanes Ishak
© Roihan Susilo Utomo/INDOSPORT
Marcus Fernaldi Gideon pernah melewati kisah heroik ketika turun berlaga di nomor tunggal putra ajang Victorian International 2009. Copyright: © Roihan Susilo Utomo/INDOSPORT
Marcus Fernaldi Gideon pernah melewati kisah heroik ketika turun berlaga di nomor tunggal putra ajang Victorian International 2009.

INDOSPORT. COM - Marcus Fernaldi Gideon pernah melewati kisah heroik ketika turun berlaga di nomor tunggal putra ajang Victorian International 2009.

Kala itu, Marcus masih dalam tahap merintis karier bulutangkis profesionalnya. Marcus baru berusia 18 tahun, dan coba menekuni nomor tunggal putra.

Tepat 26 Juni 2009, Marcus ikut serta dalam ajang Victorian International 2009. Sekedar informasi, Victorian International 2009 merupakan kompetisi yang kurang lebih sekelas Series dan dilangsungkan di Australia.

Kalau melihat drawing yang ada, mungkin Marcus akan ciut duluan. Bagaimana tidak, dari 32 peserta nomor tunggal putra, Marcus menjadi satu-satunya orang Indonesia, sementara sisanya berasal dari Australia dan Selandia Baru.

Marcus memulai kompetisi dengan meladeni pebulutangkis Australia, William Ponsonby. Tanpa ampun, Marcus mampu mengandaskan William dua set langsung 21-11, 21-14.

Memasuki babak kedua, Marcus kembali dihadapkan kontra wakil Australia, Jeff Tho. Permainan Marcus mungkin terlalu perkasa, sehingga menang dua set langsung dengan skor telak 21-12, 21-13.

Perempat final, langkah Marcus mulai menemukan rintangan. Jumpa wakil Selandia Baru, Bjorn Seguin, laga dipaksa berjalan sampai tiga set.

Marcus kalah di set pertama 12-21, tapi bisa membalikkan keadaan pada set kedua 21-17. Memasuki set penentuan, Marcus bermain lebih tenang, alhasil mampu mengandaskan Bjorn 21-18, sekaligus lolos ke semifinal.

Langkah Marcus kemudian harus melewati hadangan atlet Australia, Boris MA. Perjuangan Marcus seakan tak perlu susah payah untuk merebut tiket final, sebab mampu meraih kemenangan dua set langsung 21-17, 21-7.

Laga puncak, Marcus bertanding melawan pebulutangkis Selandia Baru, Joe Wu. Melihat rekam jejak laga perempat final, Marcus tampak kesulitan jika meladeni permainan atlet Selandia Baru.

Benar saja, laga final berlangsung sengit. Marcus pada set pertama banyak melakukan kesalahan, akibatnya menderita kekalahan 17-21 dari Joe.

Set kedua, Marcus mencoba memperbaiki permainan. Marcus yang mulai menemukan sentuhan terbaiknya, sukses menang telak 21-8.

Set penentuan gelar juara, Marcus makin tak tergoyahkan. Meski Joe tetap mampu memberikan perlawanan, permainan Marcus tetap unggul dan menang 21-15.

Marcus pun berhak atas trofi juara Victorian International 2009, menyingkirkan para pebulutangkis Australia dan Selandia Baru. Gelar tersebut menjadi raihan manis pertama Marcus di kompetisi bulutangkis internasional.

Dua tahun pasca juara Victorian International 2009, Marcus mulai beralih ke nomor ganda putra. Sampai akhirnya kini Marcus berpasangan dengan Kevin Sanjaya, meraih banyak prestasi membanggakan, serta menduduki peringkat satu dunia BWF.