Kalah Terus, Pelatih Malaysia Minta Status Anak Asuhnya Dilupakan

Jumat, 1 Mei 2020 19:28 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Pelatih ganda putra Malaysia, Paulus Firman minta orang-orang melupakan status pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik sebagai pasangan muda.

Menurut Paulus Firman yang sudah melatih pasangan Aaron/Wooi Yik sejak tahun 2018 lalu, jika orang-orang terus memandang anak asuhnya tersebut sebagai pasangan muda maka akan lebih mudah untuk memaafkan mereka.

Hal tersebut menurut Paulus Firman tidak akan membuat pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik menjadi cepat matang dan itu akan berdampak buruk bagi perkembangan mereka.

Padahal tugas yang akan diemban oleh pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik di Piala Thomas 2020 akan sangat-sangat besar, di mana mereka harus mengalahkan pasangan top dunia seperti Indonesia, Jepang, China, dan Denmark.

“Saya tidak ingin mereka dianggap sebagai pasangan muda lagi. Semakin cepat mereka dewasa, semakin baik. Mereka pasti menunjukkan kemajuan," katanya.

"Tetapi kadang-kadang, kami cenderung memaafkan mereka karena mereka adalah pasangan muda," ujar Paulus Firman dikutip dari media The Star.

"Saya tahu ini proses tetapi jika kita bisa mempercepat kesuksesan mereka di usia yang lebih muda, mengapa tidak," lanjutnya.

"Final Piala Thomas akan menjadi masalah nyata bagi mereka. Mereka akan melawan pasangan terbaik di dunia, yang belum pernah mereka kalahkan sebelumnya," tambahnya.

Sebab tugas untuk pasangan Aaron/Wooi Yik masih sangat banyak, Paulus Firman pun berharap anak asuhnya bisa segera memperbaiki diri karena apa yang akan dihadapi di Denmark bukanlah sesuatu yang mudah.

“Mereka bermain bagus di acara tim regional sebagai pasangan teratas. Namun acara tim di Denmark akan berbeda kelas. Mereka masih harus banyak memperbaiki jika mereka ingin mengalahkan pasangan teratas dari Indonesia, Jepang dan China," pungkasnya.

Sejak diasuh oleh pelatih bulutangkis asal Indonesia, Paulus Firman, pasangan Aaron Chia/Soh Wooi Yik berhasil membuat gebrakan yang luar biasa di tahun 2018 dengan mencapai perempatfinal di debut perdana Kejuaraan Dunia Bulutangkis.

Lalu di tahun 2019, pasangan Aaron/Wooi Yik berhasil menjadi runner-up All England dan meraih medali emas SEA Games 2019 di Manila, Filipina dalam kategori perorangan.