Kisah Ngilu Hariyanto Arbi di Thomas Cup, Tampil Ngotot Saat Cedera Otot

Kamis, 14 Mei 2020 16:27 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Ivan Reinhard Manurung
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Begini cerita ngilu si pemilik smes 100 watt, Hariyanto Arbi yang berusaha tampil ngotot meskipun alami cedera otot ketika membela Indonesia di final Piala Thomas 1996.

Piala Thomas 1996 mungkin menjadi salah satu turnamen yang tidak akan terlupakan oleh Hariyanto Arbi. Mengapa? karena di turnamen tersebut, ia harus menahan rasa sakit demi mempersembahkan gelar untuk Timnas Bulutangkis Indonesia.

Setelah berhasil membuktikan diri di Piala Thomas 1994, Hariyanto Arbi kembali terpilih untuk membela Indonesia di Piala Thomas 1996 bersama dengan nama-nama yang sama dan satu nama baru yaitu Alan Budi Kusuma di sektor tunggal putra yang menggantikan Hermawan.

Sementara di barisan ganda putra diisi oleh nama-nama pasangan seperti Ricky Soebagja/Rexy Mainaky, Bambang Supriyanto/Gunawan , Denny Knatono/Antonius Budi  Ariantho di Piala Thomas 1996.

Timnas Bulutangkis Indonesia diketahui menempati grup A bersama dengan tiga negara lainnya yakni Inggris, Swedia dan China. Tetapi kembali berhasil menjadi juara grup.

Pertandingan pertama kontra China, Indonesia berhasil menang dengan skor 3-2, tetapi di partai tersebut Hariyanto Arbi gagal menyumbangkan poin kemenangan setelah kalah dari Sun Jun dengan skor 15-8, 7-15, 5-15.

Kekalahannya di pertandingan kontra China membuat Hariyanto Arbi tidak diturunkan ketika Indonesia menggilas Swedia dengan skor 5-0 di babak penyisihan grup selanjutnya.

Tetapi, di pertandingan akhir babak penyisihan grup kontra Inggris, nama Hariyanto Arbi kembali terpilih dan ia berhasil menjawab kepercayaan yang diberikan kepadanya dengan mengalahkan Darren Hall  dengan skor 15-8, 15-2.

Kembali berhadapan dengan Korea Selatan di semifinal Piala Thomas 1996, Hariyanto Arbi diistirahatkan oleh Indonesia yang pada saat itu berhasil menang dengan skor 3-2 untuk melaju ke partai final.

Di partai final Piala Thomas 1996, Indonesia berhadapan dengan Denmark dan di partai itu pula, Hariyanto Arbi ditunjuk untuk masuk ke dalam skuad Tanah Air.

Lewat Joko Supriyanto dan pasangan Ricky Soebagja/Rexy Mainaky, Indonesia berhasil mengungguli Denmark dengan skor 2-0. Hariyanto Arbi pun turun di partai penentuan pada final Piala Thomas 1996.

Di partai penentuan, pemilik smash 100 watt ini berhasil menang dengan skor 15-8 pada game pertama. Namun di game kedua, Hariyanto Arbi mengalami cedera otot pinggang ketika unggul 5-1 dari lawannya.

Kendati seharusnya memilih mundur, Hariyanto Arbi nyatanya tetap memaksakan diri untuk terus melanjutkan pertandingan dan semua rasa sakit yang ia derita ditelan bulat-bulat demi mempersembahkan gelar Piala Thomas 1996 untuk Indonesia.

“Saya ngotot dan main ngamuk saja. Saya memang ingin cepat-cepat menang. Sakit tidak saya rasakan. Demi piala Thomas, sakit saya pendam biar lawan tidak makin bertambah kepercayaannya,” ujar Hariyanto Arbi dikutip dari media pbdjarum.org.

Hariyanto Arbi pun berhasil merebut game kedua dengan skor 15-8 dan kemenangan Indonesia di final Piala Thomas 1996 dilengkapi oleh unawan/Bambang dan Alan Budi Kusuma. Indonesia menang sempurna 5-0 atas Denmark.