Bulutangkis Akan Dimulai Agustus, Pemain India Kecam BWF

Sabtu, 23 Mei 2020 15:25 WIB
Penulis: Katarina Erlita Cadrasari | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© How Foo Yeen/Getty Images
Sai Praneeth dan pebulutangkis India lainnya memberikan kecaman kepada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) setelah melihat kalender turnamen terbaru. Copyright: © How Foo Yeen/Getty Images
Sai Praneeth dan pebulutangkis India lainnya memberikan kecaman kepada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) setelah melihat kalender turnamen terbaru.

INDOSPORT.COM - Sai Praneeth dan pebulutangkis India lainnya memberikan kecaman kepada Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) setelah melihat kalender turnamen terbaru.

Turnamen bulutangkis internasional sudah dibekukan sejak pertengahan Maret 2020 karena pandemi virus corona. Namun, pada Jumat (22/05/20) BWF telah menyusun kalender terbaru agar turnamen bulutangkis bisa kembali dilanjutkan.

Ada 22 turnamen yang dijadwalkan akan berlangsung dalam lima bulan mendatang. Hyderabad Open 2020 yang akan dilangsungkan di hyderabad, India pada 11-16 Agustus mendatang akan menjadi turnamen pembuka.

Meski demikian, Sai Praneeth dkk merasa kecewa dengan keputusan yang telah ditetapkan BWF.

"Ini jadwal yang bodoh. Orang-orang berkata 'kurangi perjalanan' tetapi kami malah melakukan yang sebaliknya. Bagaimana bisa seseorang menjadwalkan turnamen mulai Agustus? Tidak ada waktu latihan yang cukup," ujar Sai Praneeth dilansir dari Hindustan Times.

"Beberapa negara bahkan belum memulai latihan dan 22 turnamen akan berjalan dalam lima bulan! Apapun keputusannya, ini tidak benar. BWF harus memikirkan kualifikasi Olimpiade terlebih dahulu," sambungnya lagi.

Pebulutangkis ganda putra India, Chirag Shetty juga mengungkapkan kekecewaannya kepada BWF. Begitu pula dengan Parupalli Kashyap, juara Commonwealth Games 2014.

"Bagi pemain yang datang dari berbagai belahan dunia akan sulit. Saya pikir mereka (BWF) akan mulai pada bulan Oktober karena kasus Covid-19 sedang meningkat di India.," kata Chirag Shetty.

"Bagaimana dengan peraturan yang berkaitan dengan karantina, imigrasi, dan penerbangan internasional? Akankah kita dikarantina di negara yang mengadakan turnamen dan di rumah saat kembali?" ucap Parupalli Kashyap.

Lebih lanjut Chirag Shetty merasa jika 45 hari adalah waktu yang ideal untuk latihan dan tambahan 15 hari untuk meningkatkan kebugaran jelang turnamen.

Meskipun pemerintah India saat ini belum memberikan lampu hijau untuk latihan, berbagai negara seperti Cina, Prancis, dan Denmark sudah mulai berlatih untuk mempersiapkan turnamen.