Termasuk Taufik Hidayat, 4 Pebulutangkis Dunia Berprestasi di Usia Muda

Selasa, 26 Mei 2020 07:32 WIB
Penulis: Herry Ibrahim | Editor: Lanjar Wiratri
© Badminton Photo
Empat pebulutangkis dunia yang sudah merasakan keejayaan mereka semenjak usia muda. Copyright: © Badminton Photo
Empat pebulutangkis dunia yang sudah merasakan keejayaan mereka semenjak usia muda.

INDOSPORT.COM - Bulutangkis dunia tidak pernah kekurangan talenta berbakat. Termasuk para pebulutangkis asal Indonesia, segudang pemain hebat terus bermunculan dari masa ke masa bahkan mereka sudah bersinar sejak usia muda.

Saat ini, tercatat banyak pebulutangkis muda yang sudah memiliki prestasi di kancah internasional. Dari Indonesia sebut saja, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan pemain muda menjanjikan seperti Jonatan Cristie maupun Anthony Ginting.

Sedangkan dari negara lain juga sudah banyak bermunculan pemain-pemain muda hebat yang kemampuannya tidak diragukan lagi.

Berikut INDOSPORT rangkum deretan pemain muda fenomenal yang pernah ada. Siapa saja mereka?

1. Taufik Hidayat

© Andrew Wong/Getty Images
Mantan tunggal putra andalan Indonesia Taufik Hidayat. Copyright: Andrew Wong/Getty ImagesMantan tunggal putra andalan Indonesia Taufik Hidayat.

Legenda bulutangkis tunggal putra Indonesia, Taufik Hidayat tercatat memiliki segudang prestasi. Bahkan, peraih emas Olimpiade Athena 2004 ini sudah berprestasi luar biasa saat usianya masih belia.

Pebulutangkis kelahiran 10 Agustus 1981 ini merupakan pemilik rekor pemain tunggal putra termuda yang bisa mencapai rangking 1 dunia saat usianya masih 17 tahun.

Ia juga memiliki rekor sebagai pebulutangkis muda pertama yang mampu menembus final kejuaraan bergengsi All England 1999 di usia yang sama. Karena pencapaiannya tersebut, Taufik di juluki ‘Si Anak Ajaib’.

Namun sayang, pemilik backhand smash 206 km/jam ini gagal membawa pulang trofi juara setelah dikalahkan tunggal Denmark, Peter Gade di partai final ketika itu.

2. Mia Audina

© Robert Laberge/Getty Images
Mia Audina di Olimpiade Athena 2004. Copyright: Robert Laberge/Getty ImagesMia Audina di Olimpiade Athena 2004.

Mantan pebulutangkis Indonesia yang kini berkewarganegaraan Belanda, Mia Audina, merupakan salah satu pemain muda berbakat di zaman nya.

Pebulutangkis kelahiran 22 Agustus 1979 ini mulai menjajaki kakinya di dunia bulutangkis dunia sejak usia 14 tahun. Mia merupakan andalan Indonesia di berbagai kejuaraan di samping Susy Susanti saat itu, bahkan Mia sudah membela tim Uber Indonesia saat masih berusia 14 tahun.

Pencapaian terbesar Mia di usia mudanya adalah meraih medali perak Olimpiade Atlanta 1996 pada usia 16 tahun. Raihan yang sampai saat ini belum bisa disamakan oleh pebulutangkis manapun.

3. Lee Yong-dae

© Theresia Simanjuntak/INDOSPORT
Ganda putra Korea Selatan, Kim Gi-jung/Lee Yong-dae, mengalahkan pasangan China, Li Jun Hui/Liu Yu Chen, pada babak pertama Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Rabu (15/01/20). Copyright: Theresia Simanjuntak/INDOSPORTGanda putra Korea Selatan, Kim Gi-jung/Lee Yong-dae, mengalahkan pasangan China, Li Jun Hui/Liu Yu Chen, pada babak pertama Indonesia Masters 2020 di Istora Senayan, Rabu (15/01/20).

Pebulutangkis ganda Korea Selatan, Lee Yong-dae juga tercatat memiliki prestasi mentereng saat masih muda. Di usianya yang masih menginjak 19 tahun, Yong-dae pernah mencetak sejarah mampu meraih medali emas Olimpiade di usainya yanng masih sangat belia.

Berpasangan dengan Lee Hyo-jung di nomer ganda campuran, pria tampan ini berhasil menjadi juara Olimpiade Beijing 2008 mengalahkan pasangan Indonesia, Nova Widyanto/Liliyana Natsir di final.

4. Ratchanok Intanon

© Ronald Seger Prabowo/INDOSPORT
Gregoria Mariska Tunjung vs Ratchanok Intanon di Muntinlipa Sport Complex, Manila, Selasa (03/12/19). Copyright: Ronald Seger Prabowo/INDOSPORTGregoria Mariska Tunjung vs Ratchanok Intanon di Muntinlipa Sport Complex, Manila, Selasa (03/12/19).

Nama pemain berikutnya yang bersinar sejak usia muda ialah pebulutangkis cantik asal Thailand, Ratchanok Intanon. Juara Indonesia Open 2015 ini juga memiliki prestasi cemerlang di usia muda.

May, sapaan akrabnya, tercatat sebagai tunggal putri termuda yang pernah meraih gelar juara dunia. Gelar tersebut diraih May saat berusia 18 tahun pada Kejuaraan dunia 2013 di Guangzhou, China. May berhasil mengalahkan unggulan pertama Li Xuerui di final.