Gara-gara China, Bulutangkis Sempat Ingin Dihilangkan dari Olimpiade

Rabu, 27 Mei 2020 09:35 WIB
Penulis: Herry Ibrahim | Editor: Indra Citra Sena
© RT.com
China sempat membuat khawatir para pecinta bulutangkis di seluruh dunia usai hajatan akbar Olimpiade London 2012 silam. Copyright: © RT.com
China sempat membuat khawatir para pecinta bulutangkis di seluruh dunia usai hajatan akbar Olimpiade London 2012 silam.

INDOSPORT.COM - China sempat membuat khawatir para pecinta bulutangkis di seluruh dunia usai hajatan akbar Olimpiade London 2012 silam. 

Pasalnya, karena hasil mentereng yang didapat negeri Tirai Bambu, cabang olahraga tepok buluterancam dihapus oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Ya, China saat itu membawa pulang medali emas dari semua nomor. Hal itu membuat cabor bulutangkis mendapatkan evaluasi tajam dan dinilai tidak kompetitif karena hanya dikuasai satu negara saja.

Sejumlah alasan lain seperti rating televisi yang rendah, skandal main mata empat pasangan ganda putri (melibatkan wakil Indonesia), memaksa bulutangkis mendapat sorotan tajam yang mengancam eksistensi mereka di Olimpiade.

Namun, sempat diisukan 2016 lalu sebagai yang terakhir, bulutangkis masih dinyatakan tetap akan dipertandingkan di Olimpiade 2020 setelah IOC menetapkan 25 cabang olahraga di Lausanne, Swiss, Selasa (12/2/20) lalu.

Hal ini juga mengacu pada keberhasilan BWF yang terus memperjuangkan agar popularitas bulutangkis semakin baik sejak Olimpiade London 2012.

Seperti diketahui, China meraup medali emas Olimpiade London 2012 dari semua nomor yang dipertandingkan melalui Lin Dan (tunggal putra), Li Xuerui (tunggal putri), Fu Haifeng/Cai Yun (ganda putra), Tin Qing/Zhao Yunlei (ganda putri), dan Zhang Nan/Zhao Yunlei (ganda campuran).