Dinasti Anak Asuhnya Diganggu Indonesia, Pelatih China Ketar-Ketir

Selasa, 2 Juni 2020 21:06 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Sadar dinasti anak asuhnya mulai diganggu oleh Indonesia, pelatih ganda campuran China, Yang Ming mengaku ogah pasang target tinggi di Olimpiade Tokyo 2020. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Sadar dinasti anak asuhnya mulai diganggu oleh Indonesia, pelatih ganda campuran China, Yang Ming mengaku ogah pasang target tinggi di Olimpiade Tokyo 2020.

INDOSPORT.COM - Sadar dinasti anak asuhnya mulai diganggu oleh Indonesia, pelatih ganda campuran China, Yang Ming mengaku ogah pasang target tinggi di Olimpiade Tokyo 2020.

Walaupun saat ini, dua pasangan ganda campuran China menempati peringkat 1 dan 2 dunia, namun pelatih Yang Ming tetap ingin membumi.

Terlebih lagi dengan kejadian di Kejuaraan All England 2020 lalu, di mana kedua anak asuhnya tidak mampu berbuat banyak dan bahkan sudah kandas di partai final oleh wakil Indonesia, yakni Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Tidak ingin terbuai dengan prediksi-prediksi yang menyebut peluang kedua anak asuhnya, yakni Zheng Siwei/Huang Yaqiong dan Wang Yilyu/Huang Dongping memiliki kesempatan besar meraih medali emas Olimpiade 2020, Yang Ming memilih untuk tetap rendah hati.

"Saya pribadi tidak suka prediksi seperti itu, tetapi harus tetap sadar. Pada saat yang sama, kami selalu memiliki keinginan kuat untuk menang dan keyakinan akan kemenangan," ujar Yang Ming dikutip dari media Sports Sina.

Lebih lanjut lagi, pelatih ganda campuran China tersebut menyebut kalau dirinya lebih meyakini untuk melakukan persiapan yang lebih baik saja menjelang bergulirnya Olimpiade Tokyo 2020.

"Kami selalu percaya bahwa tidak ada motivasi tanpa tekanan. Selama persiapan untuk Olimpiade, kami akan berusaha menjaga kebugaran fisik mereka, menjalan kehidupan yang baik, dan bekerja keras untuk tujuan akhir," pungkasnya.

Olimpiade Tokyo 2020 sendiri akan kembali digelar pada tahun 2021 mendatang dan periode kualifikasi sendiri sudah dibuat dengan aturan baru oleh Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).