Gregoria Mariska Bicara soal Persaingan dengan Tunggal Putri Junior

Minggu, 7 Juni 2020 04:46 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Prio Hari Kristanto
© PBSI
Menyadari kehebatan Putri Kusuma Wardani, pebulutangkis tunggal putri nomor 1 Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung mulai khawatir? Copyright: © PBSI
Menyadari kehebatan Putri Kusuma Wardani, pebulutangkis tunggal putri nomor 1 Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung mulai khawatir?

INDOSPORT.COM - Menyadari kehebatan Putri Kusuma Wardani, pebulutangkis tunggal putri nomor satu Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, mulai khawatir?

Tunggal putri memang menjadi salah satu sektor terlemah dari tim Bulutangkis Indonesia setelah era Susy Susanti berakhir dan Mia Audina memutuskan membela Belanda.

Selepas era kedua pebulutangkis legendaris tersebut berakhir, Timnas Bulutangkis Indonesia seolah kesulitan mencari regenerasi tunggal putri yang dinilai bisa melanjutkan prestasi para pendahulunya.

Saat ini, sektor tunggal putri Indonesia, diperkuat oleh nama-nama seperti Gregoria Mariska, Fitriani hingga Ruselli Hartawan di level senior dan ada nama Putri Kusuma Wardani, Stefani Widjaja, dan nama-nama lain di level junior.

Para pemain bulutangks yang mengisi tunggal putri senior Indonesia saat ini belum bisa berbuat apa-apa. Tahun 2019, Fitriani sempat membuat gebrakan dengan menjuarai Thailand Masters, tetapi malah jeblok setelah itu.

Pebulutangkis Gregoria Mariska yang disebut-sebut akan menjadi penerus ideal Susy Susanti selepas menjadi Juara Dunia di level junior, nyatanya masih masih belum berhasil menunjukkan apapun di level senior.

Kendati demikian, ketika live Instagram bersama akun resmi PP PBSI di @badminton.ina, Sabtu (06/05/20) hari ini, pebulutangkis Gregoria Mariska mengakui kalau persaingan di level masih sangat ketat.

Terlebih lagi menurut kekasih Mikha Angelo tersebut, waktu mendekati Olimpiade Tokyo 2020 sudah semakin dekat, maka tak heran jika persaingan pun juga ikut ketat.

"Kalau yang di senior sih, persaingannya kita saling kejar-kejaran juga untuk poin. Karena dari segi poin, dari saya pun yang paling tinggi dengan jarak yang lain enggak jauh. Apalagi ini dekat-dekat olimpiade. Jadi kayakya pasti bakal kejar-kejaran banget sama yang lain," ujar Gregoria Mariska.

Lebih lanjut lagi pebulutangkis 20 tahun tersebut mengatakan kalau saat ini, ia banyak melihat pemain bagus di sektor tunggal putri junior pelatnas.

Khususnya yang usianya paling dekatnya, yakni Putri Kusuma Wardani, menurut Gregoria Mariska merupakan saingan yang cukup potensial.

"Sekarang pemain junior yang di Cipayung menurut saya persaingannya bagus. Dari umur yang paling dekat sama saya, ada Putri KW. Di pemain-pemain bawahnya juga menjanjikan karena bagus-bagus banget," lanjutnya.

"Terus waktu itu di zaman saya, pemain junior cuma ada satu, dua, atau tiga. Kalau sekarang banyak banget gitu. Jadi melihatnya seru begitu," tambahnya.

Pada saat ditanyai apakah dirinya sering berdiskusi bersama dengan para juniornya di level junior pelatnas Cipayung, maka begini jawaban santai dari kekasih Mikha Angelo tersebut.

"Kalau obrolan setiap hari enggak ada sih. Cuma kalau sebelum pertandingan, terus dia lawan yang pernah saya lawan, jadi nanya saya," pungkasnya.

Putri Kusuma Wardani mencuat namanya selepas menampilkan performa ciamik di Kejuaraan Junior Asia dan Kejuaraan Dunia Junior Bulutangkis pada tahun 2019 lalu. Banyak yang menggadang-gadang pemain yang akrab disapa Putri KW sebagai 'The Next Susy Susanti' berikutnya.

Sementara itu, pebulutangkis Gregoria Mariska sendiri di Kejuaraan All England 2020 pada Maret lalu di Arena Birmingham, Inggris, sukses mencapai babak kedua setelah harus menyerah dari Ratu bulutangkis Chinese Taipei, Tai Tzu Ying.

Tahun 2020 ini, performa terbaik dari Gregoria Mariska terjadi di gelaran Thailand Masters 2020, di mana ia sukses mencapai babak perempatfinal walaupun harus mengakui keunggulan Akane Yamaguchi.