Begini Cara Asosiasi Badminton Arab Bekerja di Tengah Pandemi Corona

Senin, 15 Juni 2020 15:25 WIB
Penulis: Katarina Erlita Cadrasari | Editor: Indra Citra Sena
© Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images
Ilustrasi bulutangkis dan raket. Copyright: © Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images
Ilustrasi bulutangkis dan raket.

INDOSPORT.COM - Asosiasi Badminton Arab berusaha tetap produktif di masa pandemi virus corona. Memanfaatkan teknologi dan berlatih secara virtual adalah salah satu caranya.

Selama pandemi virus corona, sejumlah aktivitas fisik seperti berolahraga dilarang. Bulutangkis pun terkena imbasnya. Para atlet bulutangkis Arab Saudi harus berhenti sejenak tanpa adanya kompetisi.

Tak ingin performa para atletnya menurun, Asosiasi Badminton Arab berinisiatif menggelar latihan secara virtual sejak pertengahan Mei lalu. 

Seorang dokter bernama Mohammed Thiyabat asal Yordania juga diminta untuk bergabung dalam latihan virtual tersebut agar dapat memberikan arahan kepada para atlet.

Dalam latihan virtual itu juga banyak dibahas mengenai gaya hidup yang baik selama pandemi serta cara meningkatkan kemampuan motorik.

Tak hanya khusus bagi para atlet, Asosiasi Badminton Arab juga mengizinkan masyarakat umum untuk ikut bergabung dalam beberapa sesi latihan.

Para atlet bulutangkis Arab pun gencar mengkampanyekan soal pentingnya menjaga jarak alias physical distancing. Mereka bersatu dalam mengedukasi masyarakat untuk melawan virus corona.

"Ada minat besar dari komunitas Arab. Inisiatif ini muncul setelah kebijakan karantina wilayah diterapkan. Ini adalah kesempatan untuk menjangkau banyak orang," ujar manajer pengembangan bulutangkis BWF Dubai, Jaffer Ibrahim, dilansir dari Inside The Games.

"Sekarang ada ratusan orang yang melihat sesi latihan kami secara online. Sesi terakhir ada lebih dari 20.000 orang di Facebook. Situasi pandemi saat ini sangat mendukung kelangsungan latihan virtual. Banyak orang membutuhkan pembelajaran secara online," sambungnya lagi.

Asosiasi Badminton Arab didirikan sejak 1996 dengan jumlah 17 anggota. Saat ini, lembaga tersebut dipimpin oleh Sawsan Taqawi.