Tinggalkan Kanada, Ini Alasan Pelatih Indonesia Merantau ke Amerika

Senin, 22 Juni 2020 12:40 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
© https://pbdjarum.org/
Pelatih bulutangkis asal Indonesia, Arya Maulana membeberkan alasan meninggalkan Kanada lalu menjadi pelatih di Amerika Serikat. Copyright: © https://pbdjarum.org/
Pelatih bulutangkis asal Indonesia, Arya Maulana membeberkan alasan meninggalkan Kanada lalu menjadi pelatih di Amerika Serikat.

INDOSPORT.COM - Pelatih bulutangkis asal Indonesia, Arya Maulana membeberkan alasan meninggalkan Kanada lalu menjadi pelatih di Amerika Serikat.

Sekadar informasi, Arya Maulana merupakan eks pemain pelatnas sekaligus alumni PB Djarum yang memutuskan pensiun pada tahun 2016 dan kemudian memutushkan hijrah ke Kanada pada tahun yang sama.

Setelah setahun berada di Kanada, alumni PB Djarum tersebut memutuskan untuk pindah ke salah satu klub bulutangkis yang ada di New Jersey, Amerika Serikat seperti dilansir dari voaindonesia.com.

Saat dihubungi oleh redaksi berita olahraga INDOSPORT dan ditanyai mengenai alasannya memilih merantau ke Amerika Serikat setelah setahun melatih di Kanada, Arya Maulana memberikan penjelasannya.

"Alasan saya pindah dari Kanada adalah karena alhamdulillah dapat tawaran yang lebih baik di Amerika," bebernya.

Alumni PB Djarum itu pun menyebut kalau pelatih-pelatih asal Indonesia yang melatih di Amerika Serikat memiliki grup sosial media sendiri dan selalu bertukar informasi dari sana.

Arya Maulana merupakan pemain yang memiliki potensi menjanjikan. Hal tersebut terlihat ketika ia bisa menjadi juara di turnamen Asian Junior Championships (AJC) 2012 berpasangan dengan Edi Subaktiar di sektor ganda putra.

Bersama Edi Subaktiar, alumni PB Djarum juga sempat menjadi runner up di turnamen bulutangkis BWF International Challenge, Banuinvest International di Rumania pada tahun yang sama.

Dengan catatan tersebut, Arya Maulana bersama Edi Subaktiar kemudian dipercaya masuk ke dalam Pelatnas PBSI pada tahun 2013 sebelum akhirnya memutuskan pensiun pada tahun 2016 silam setelah setahun memutuskan keluar dari pelatnas.