Berkarier di AS, Eks Pemain Pelatnas Bongkar Sifat Pemain Indonesia

Selasa, 9 Juni 2020 20:42 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
 Copyright:

INDOSPORT.COM - Eks pemain jebolan PB Djarum, Arya Maulana membocorkan bagaimana bedanya antara sifat pemain bulutangkis Indonesia dan Amerika Serikat.

Semenjak memutuskan gantung raket dini pada tahun 2016, Arya Maulana pergi berkelana ke negara Kanada untuk melanjutkan karier barunya sebagai pelatih bulutangkis muda di salah satu klub badminton yang ada di sana.

Setahun setelahnya atau di tahun 2017, eks rekan duet Kevin Sanjaya di level junior tersebut akhirnya hijrah ke Amerika Serikat dan menjadi pelatih akademi bulutangkis di Capitol Badminton, di Maryland.

Sudah menetap di Amerika Serikat selama paling tidak sekitar tiga tahun, eks pemain jebolan klub PB Djarum tersebut mengakui ada banyak pengalaman yang bisa diambilnya selama menjadi pelatih.

“Tentunya saya mendapat banyak pengalaman dan mengetahui berbagai hal baru selama di sini. Saya jadi lebih bisa tahu tentang bulu tangkis di sini. Pokoknya saya mendapat wawasan lebih di sini,” ujar Arya Maulana dilansir dari situs resmi PB Djarum.

Sudah melalang buana menjadi pelatih selama kurang lebih tiga tahunan, Arya Maulana mengakui kalau terdapat perbedaan sifat antara pemain Indonesia dengan pemain bulutangkis di Amerika Serikat.

“Kalau di Indonesia tuh anak-anaknya punya tujuan yang jelas, mereka benar-benar ingin masuk Pelatnas dan ingin menjadi pemain yang andal," bebernya.

"Tetapi kalau di sini anak-anaknya hanya mengisi waktu luang karena tujuan utama mereka adalah sekolah setinggi mungkin. Jadi ketika sudah masuk ke universitas, mereka memilih untuk berhenti menjadi atlet bulutangkis,” pungkasnya.

Arya Maulana sendiri ketika masih bermain di level junior dulu merupakan pemain yang sangat berpotensi. Terbukti ia berhasil menjadi juara di kompetisi Asian Junior Championships (AJC) 2012 berpasangan dengan Edi Subaktiar.

Selain itu, bersama Edi Subaktiar Arya Maulana juga sempat menjadi runner up di turnamen bulutangkis BWF International Challenge, Banuinvest International di Rumania pada tahun yang sama .

Namun setelah masuk ke pelatnas pada tahun 2013 silam, Arya Maulana tidak lagi dipasangkan dengan Edi Subaktiar dan sempat diduetkan sebentar dengan Kevin Sanjaya.

Bersama Kevin Sanjaya, catatan cukup apik pun sempat diukir Arya Maulana, ketika bisa meraih medali perunggu Asia Junior Championship 2013.

Selain itu, di tahun 2013, Arya Maulana juga sempat menjadi runner up di Maldives International, saat dirinya berduet dengan Alfian Eko Prasetya.

Sayang, sempat digadang-gadang bakal menjadi pemain ganda putra masa depan Indonesia bersama Kevin Sanjaya, Arya Maulana nyatanya dipisahkan dengan Kevin Sanjaya dan harus gonta-ganti pasangan berulang kali.

Alhasil, setelah merasa tidak bisa banyak berkembang di pelatnas, Arya Maulana memutuskan tidak lagi di pelatnas pada tahun 2015 hingga akhirnya memutuskan pensiun di tahun 2016.

Di tahun 2016 setelah pensiun, dirinya hijrah ke Kanada dan menjadi pelatih di sana dan setahun kemudian pindah ke Amerika Serikat dan masih menjadi pelatih sampai sekarang.