Transisi Mencengangkan Sigit Budiarto: Dari Peringkat 1 Dunia hingga Pelatih Sukses

Sabtu, 27 Juni 2020 20:17 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Rafif Rahedian
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Beginilah kisah transisi mencengangkan dari Sigit Budiarto dari mantan peringkat 1 dunia sampai akhirnya jadi pelatih bulutangkis sukses. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Beginilah kisah transisi mencengangkan dari Sigit Budiarto dari mantan peringkat 1 dunia sampai akhirnya jadi pelatih bulutangkis sukses.

INDOSPORT.COM - Beginilah kisah transisi mencengangkan Sigit Budiarto, dari mantan peringkat 1 dunia sampai akhirnya jadi pelatih bulutangkis sukses.

Siapa yang tak kenal dengan nama Sigit Budiarto? Salah satu pemain bulutangkis ganda putra andalan Indonesia di era akhir 90-an dan awal 2000-an.

Dilansir dari situs olahraga pbdjarum.org, Sigit Budiarto merupakan pemain yang memiliki kelebihan pergelangan tangan yang sangat kuat dan dikenal dengan pukulan-pukulan tidak terduganya pada saat berhadapan dengan lawan-lawannya di lapangan.

Eks pebulutangkis ganda putra Indonesia kelahiran Yogyakarta, 24 November 1975 tercatat berhasil menyumbangkan sejumlah gelar bergengsi bulutangkis untuk Tanah Air tercinta.

Sigit Budiarto merupakan pemain ganda putra yang hobi bergonta-ganti pasangan. Mulai dari Namrih Suroto, Dicky Purwotjugiono, Candra Wijaya, Halim Haryanto, Luluk Hadiyanto hingga Flandy Limpele.

Dari banyaknya pasangan Sigit Budiarto, legenda ganda putra Indonesia jebolan PB Djarum tersebut paling banyak meraih kesuksesan bersama dengan Candra Wijaya.

Bersama Candra Wijaya, Sigit Budiarto berhasil meraih gelar Juara Dunia, All England, Indonesia Open, China Open dan beragam gelar bergengsi lainnya di bulutangkis.

Bahkan duetnya bersama dengan Candra Wijaya sempat membuat alumni PB Djarum, Sigit Budiarto menempati peringkat 1 dunia di sektor ganda putra.

Banyak lika-liku perjalanan karier bulutangkis yang telah dialami oleh Sigit Budiarto seperti terjerat kasus doping hingga akhirnya mendapat hukuman dari Federasi Bulutangkis Dunia (BWF). Ia juga nyatanya memiliki hal-hal lain yang juga menjadi kenangan dalam hidupnya.

Tahun 2007, Sigit Budiarto memutuskan gantung raket dan kembali ke klub yang telah membesarkan namanya, yakni PB Djarum dan menjadi pelatih di sana.

Menjadi pelatih PB Djarum, Sigit Budiarto berhasil membuktikan kapabilitasnya dengan mencetak banyak pemain andal seperti Edi Subaktiar dan Melati Daeva Oktaviani meraih juara dunia junior 2012.

Begitu juga dengan Kevin Sanjaya dan Praveen Jordan, dua orang yang kini telah menjadi atlet andalan bulutangkis Indonesia di Pelatnas dan merupakan anak didikan dari Sigit Budiarto.