INDOSPORT.COM – Nama Liliyana Natsir dalam beberapa tahun terakhir sebelum ia pensiun cukup dikenal satu paket dengan Tontowi Ahmad. Hal ini cukup wajar karena keduanya menorehkan banyak prestasi untuk Indonesia melalui ajang bulutangkis termasuk raihan medali emas Olimpiade Rio 2016.
Namun sebelum Tontowi Ahmad berpasangan dengan Liliyana Natsir, ada satu nama pebulutangkis yang sempat dicoba dengan Liliyana Natsir di pos ganda campuran.
Dia adalah Devin Lahardi, pebulutangkis asal Tasikmalaya ini berkesempatan untuk menggantikan peran Nova Widianto yang berpasangan dengan Liliyana Natsir di medio 2010.
Pasangan Devin Lahardi/Liliyana Natsir pertama kali dicoba di ajang Malaysia Grand Prix Gold dan kebetulan mereka berdua langsung juara. Namun pelatih ganda campuran Richard Mainaky berkeinginan tetap menjajal pasangan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di kejuaraan selanjutnya.
Akhirnya Butet dan Owi, sapaan akrab kedua pasangan ganda campuran ini melakukan debut perdana di ajang Macau Grand Prix Gold. Sama dengan prestasi Devin/Liliyana, Tontowi Ahmad juga berhasil mempersembahkan gelar juara bersama Liliyana Natsir.
Setelah saat itu Richard Mainaky memantapkan pilihan supaya Tontowi Ahmad menggantikan Nova Widianto untuk berpasangan dengan Liliyana Natsir sebagai proyeksi menghadapi Olimpiade 2012 di London.
“Saya melihat Tontowi memiliki rasa percaya diri walaupun dipasangkan dengan senior,” tutur Richard Mainaky seperti dilansir dari buku Dari Kudus Menuju Prestasi Dunia.
Di Asian Games 2010, pasangan Owi/Butet juga langsung diduetkan di ganda campuran walaupun harus takluk di babak pertama. Setelah itu, keduanya mulai semakin kompak dan berhasil menyabet gelar kejuaraan dunia 2011 dan All England 2012.
Sayangnya di Olimpiade London 2012 Owi/Butet gagal meraih medali dan baru berhasil mempersembahkan medali emas di ajang Olimpiade Rio 2016. Keduanya kini sudah sama-sama gantung raket dari ajang bulutangkis profesional.
Sementara Devin Lahardi yang coba diproyeksikan untuk berpasangan dengan Liliyana Natsir telah pensiun di akhir tahun 2010 atau lebih tepatnya lima bulan pasca-memenangi Malaysia Grand Prix Gold pada usia 27 tahun.