Bukan Taufik Hidayat, Rudy Hartono Disebut Pesaing Lin Dan untuk Jadi GOAT

Sabtu, 18 Juli 2020 22:04 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© S&G/PA Images via Getty Images
Bukan Taufik Hidayat, media India lebih pilih Rudy Hartono yang bisa menjadi pesaing Lin Dan untuk menjadi GOAT (Greates of All The Time). Copyright: © S&G/PA Images via Getty Images
Bukan Taufik Hidayat, media India lebih pilih Rudy Hartono yang bisa menjadi pesaing Lin Dan untuk menjadi GOAT (Greates of All The Time).

INDOSPORT.COM - Bukan Taufik Hidayat, media India lebih pilih Rudy Hartono yang bisa menjadi pesaing Lin Dan untuk menjadi GOAT (Greates of All The Time).

Media India, firstpost.com, baru-baru ini merilis empat nama yang dijadikan mereka kandidat sebagai pebulutangkis GOAT di sektor tunggal putra. Keempat nama tersebut adalah Rudy Hartono, Lin Dan, Poul-Erik Hoyer dan tentu saja Lee Chong Wei.

Ada alasan mengapa media India lebih memilih Rudy Hartono  ketimbang Taufik Hidayat yang pantas disandingkan dengan Lin Dan untuk menjadi GOAT di bulutangkis. Alasan yang paling kuat adalah legenda tunggal putra Indonesia tersebut telah memenangkan 8 gelar All England dari 10 kesempatannya tampil di final.

Tidak hanya itu, Rudy Hartono juga berhasil menjadi Juara Dunia di tahun 1980 dan terlibat dalam kemenangan tim bulutangkis Indonesia empat kali beruntun di gelaran Piala Thomas 1970, 1973, 1976 dan 1979. Itulah yang membuat media India lebih memilih Rudy Hartono ketimbang Taufik Hidayat sebagai kandidat pesaing Lin Dan untuk menjadi GOAT.

Selanjutnya ada Presiden Federasi Bulutangkis Dunia (BWF), yakni Poul - Erick Hoyer Larsen. Dimana legenda Denmark tersebut memiliki tingkat persentase kemenangan sebesar 81% dari 465 laga yang telah dilakoninya, ia berhasil memenangkan 378 laga di antaranya dan kalah 87 laga saja.

Sementara untuk persaingan Lin Dan dan Lee Chong Wei memang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi. Baik legenda China dan Malaysia sama-sama memang tampil mendominasi di sektor tunggal putra saat era kejayaan mereka.

Lee Chong Wei memang merupakan pemain tunggal putra yang mendominasi peringkat 1 dunia selama 349 minggu atau setara tujuh tahun dan telah meraih tiga medali perak Olimpaide.

Tetapi sayang, semua pencapaiannya itu belum cukup untuk mengatasi seorang Lin Dan yang meraih dua medali emas Olimpiade dan itu semua diraih oleh legenda China setelah mengalahkan Lee Chong Wei.

Hal lainnya yang menjadi pembeda antara Lin Dan dan Lee Chong Wei adalah medali Kejuaraan Dunia, trofi Piala Thomas dan Piala Sudirman, tiga hal yang tidak dimiliki oleh Lee Chong Wei. Lalu, siapakah di antara keempat nama tersebut yang pantas dijadikan sebagai GOAT?

Lin Dan sendiri sudah mengumumkan pengunduran dirinya dari dunia bulutangkis internasional pada Sabtu (4/07/20) lalu, tetapi mengakui jika masih ada kesempatan, ia akan bermain untuk terakhir kalinya di liga domestik China.