Pernah Dikalahkan Susy, Legenda Jerman Ungkap Bedanya Jadi Pemain dan Pelatih

Senin, 27 Juli 2020 18:32 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Theresia Ruth Simanjuntak
© Alchetron
Pernah dikalahkan Susy Susanti, legenda tunggal putri Jerman, Xu Huaiwen beberkan perbedaan antara menjadi pemain dan pelatih. Copyright: © Alchetron
Pernah dikalahkan Susy Susanti, legenda tunggal putri Jerman, Xu Huaiwen beberkan perbedaan antara menjadi pemain dan pelatih.

INDOSPORT.COM - Pernah dikalahkan Susy Susanti, legenda tunggal putri Jerman, Xu Huaiwen beberkan perbedaan antara menjadi pemain dan pelatih.

Xu Huaiwen merupakan pebulutangkis junior berbakat yang pernah dimiliki oleh China di era 2000-an, tetapi ia kemudian memutuskan hijrah ke Jerman dan bermain untuk negara tersebut.

Keputusannya meninggalkan China pun terbilang benar karena di Jerman, Xu Huaiwen menjelma menjadi seorang legenda dan berhasil meraih berbagai gelar, termasuk dua medali perunggu Kejuaraan Dunia Bulutangkis.

Tidak hanya di kategori individu, Xu Huaiwen juga menonjol dalam kategori grup, di mana eks pebulutangkis China itu berhasil mempersembahkan medali perunggu untuk Jerman di kompetisi Piala Uber pada tahun 2006 dan 2008.

Setelah memutuskan gantung raket di tahun 2009, Xu Huaiwen kini memutuskan menjadi pelatih. Pemain yang pernah dikalahkan Susy Susanti di turnamen Vietnam Open 1997 tersebut pun membeberkan perbedaan antara menjadi pemain dan pelatih.

"Anda memiliki tanggung jawab yang berbeda. Menjadi pelatih di dunia Barat adalah tantangan yang berbeda dibandingkan dengan China. Para pemain akan menantang Anda sepanjang waktu. Anda harus menghabiskan banyak waktu untuk berbicara dengan mereka. Banyak komunikasi pribadi," jelas Xu Huaiwen dikutip dari situs resmi BWF.

"Pada tahap selanjutnya dalam karier saya (di Eropa), saya memutuskan apa yang ingin saya lakukan. Saya akan berdiskusi dengan pelatih saya dan mereka memberi saya banyak kebebasan, dan itu membantu saya menjadi lebih kuat dan mandiri serta membangun harga diri saya. Saya pikir ini adalah cara yang lebih baik dan saya mencoba menerapkannya," lanjutnya.

Menurut  eks pebulutangkis China dan legenda Jerman tersebut, pemain-pemain bulutangkis era sekarang sangat berbeda dari eranya. Di eranya dulu, segalanya sangat sulit untuk didapatkan, sementara sekarang jauh lebih mudah.

"Pemain hari ini lebih mandiri. Sebagai pemain muda, satu-satunya informasi yang kami dapatkan adalah dari TV, radio, atau koran, dan kami tidak memiliki semua itu di kamar kami. Kami tidak dapat memilih apa yang ingin kami tonton. Jadi kami tidak mengajukan terlalu banyak pertanyaan, kami hanya melakukan apa yang diperintahkan," pungkasnya.

Xu Huaiwen diketahui kalah dari Susy Susanti di final Vietnam Open dalam pertandingan straight games dengan skor 4-11, 1-11 dan harus puas menjadi runner-up.