Ayaka Takahashi Ungkap Alasan Pensiun Jelang Olimpiade Tokyo

Rabu, 19 Agustus 2020 19:13 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Morgan Harlow/PA Images via Getty Images
Pemain ganda putri Jepang, Ayaka Takahashi. Copyright: © Morgan Harlow/PA Images via Getty Images
Pemain ganda putri Jepang, Ayaka Takahashi.

INDOSPORT.COM – Ganda putri Jepang, Ayaka Takahashi menjelaskan alasannya memutuskan pensiun menjelang Olimpiade Tokyo yang ditunda setahun akibat pandemi virus corona.

Ayaka Takahashi akhirnya menampakkan dirinya dalam sebuah konferensi pers online, Rabu (19/08/20) menyusul kabar bahwa dirinya berencana gantung raket dari dunia bulutangkis.

Hadir bersama pasangannya, Misaki Matsutomo, Ayaka membenarkan bahwa dirinya akan mengakhiri karier kompetitifnya di turnamen internasional.

Keputusannya itu diambil karena sudah tidak sanggup lagi mempertahankan medali emas yang dia raih di Olimpiade Rio pada 2016 silam.

“Saya telah bekerja keras mempersiapkan Olimpiade Tokyo 2020. Namun sejak awal 2019, saya tidak mendapatkan hasil yang diinginkan, dan sejak All England pada Maret tahun ini, Olimpiade Tokyo ditunda selama satu tahun,” kata Ayaka dilansir dari Yahoo.

“Saya masih memiliki waktu satu tahun, tapi perasaan dan tubuh saya (tidak siap). Saya memberi tahu Matsutomo dan dia menghormati saya di dalam membuat keputusan ini,” lanjut Ayaka.

Saat ditanya apa rencana Ayaka selepas mengakhiri kariernya di bulutangkis, atlet yang kini berusia 30 tahun itu mengaku ingin mencoba berbisnis.

“Saya tertarik membuka booth makanan dan minuman di All Japan atau Japan Open. Namun saya tidak tahu bagaimana menjalaninya, saya hanya akan melakukan sesuatu yang bisa membuat permainan bulutangkis bisa dinikmati banyak orang,” lanjut Ayaka.

Setelah Ayaka memutuskan pensiun, Matsutomo pun tampaknya akan beralih jalur. Melepas gelarnya sebagai salah satu ganda putri terbaik di Jepang, dia akan mencoba menjajal sektor ganda campuran.

Ayaka/Misaki sendiri merupakan peraih medali emas di Olimpiade Rio pada 2016 ketika mereka mengalahkan wakil Denmark, Christinna Pedersen/Kamilla Rytter Juhl.

Pasangan ini pertama kali dipasangkan saat keduanya masih bersekolah di sekolah menengah yang sama di Prefektur Miyagi. Membangun duet yang apik, mereka memenangkan lima kejuaraan nasional antara 2011 dan 2016.

Ayaka/Misaki menjadi pemain Jepang pertama yang menempati peringkat pertama dalam ranking dunia yang dirilis BWF dengan format terbaru pada bulan Oktober 2014.

Ayaka Takahashi juga menjadi kapten tim Jepang untuk gelar pertamanya di Kejuaraan beregu Dunia wanita, atau Piala Uber pada 2018 silam, dilanjutkan dengan medali emas Asian Games 2018.