Media China Pantau Strategi Unik Tim Indonesia Jelang Piala Thomas - Uber

Kamis, 27 Agustus 2020 18:17 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Arum Kusuma Dewi
© Badminton Indonesia
Media China pantau strategi unik tim Indonesia menjelang bergulirnya kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 pada 3 - 11 Oktober 2020 di Aarhus, Denmark. Copyright: © Badminton Indonesia
Media China pantau strategi unik tim Indonesia menjelang bergulirnya kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 pada 3 - 11 Oktober 2020 di Aarhus, Denmark.

INDOSPORT.COM - Media China pantau strategi unik tim Indonesia menjelang bergulirnya kompetisi Piala Thomas - Uber 2020 pada 3 - 11 Oktober 2020 di Aarhus, Denmark.

Ada sebuah video yang dibagikan oleh media China, Sports Sina pada laman pemberitaannya. Video itu merupakan video latihan para atlet bulutangkis Pelatnas Cipayung.

Dalam video tersebut, tampak pasangan ganda putri muda Indonesia, yakni Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto yang sedang melakukan sparring dengan pasangan ganda putra, tetapi tidak begitu jelas siapa pasangan ganda putra yang bertarung dengan pasangan yang baru saja menjuarai Mola TV PBSI Home Tournament beberapa waktu lalu.

© Sina Sports
Media China pantau sesi latihan tim bulutangkis Indonesia. Copyright: Sina SportsMedia China pantau sesi latihan tim bulutangkis Indonesia.

Dalam video yang dibagikan oleh media China, mereka memberi judul 'Ganda Putri Tentara Muda Indonesia vs Ganda Putra'. Pasangan Fadia/Ribka sendiri memang dalam waktu dekat akan kembali bermain dalam turnamen simulasi Piala Thomas - Uber 2020 yang akan digelar oleh PBSI pada September mendatang.

Pasangan Fadia/Ribka pun bisa diprediksi akan menjadi bagian dari skuat bulutangkis Indonesia yang akan berlaga di Piala Uber 2020, di mana Indonesia menempati grup yang sama dengan Malaysia, Korea Selatan dan Australia.

Sementara itu, beberapa waktu lalu, Fadia/Ribka mengakui kalau mereka sama-sama seorang playmaker di posisi aslinya, tetapi semenjak dipasangkan, mereka sudah tahu kapan harus berotasi.

"Kami memang banyak main menyerang, kayaknya habis ini kami pindah ke sektor ganda putra, ha ha ha," ujar Ribka Sugiarto dikutip dari situs resmi PBSI.

Senada dengan Ribka Sugiarto, Siti Fadia Ramadhanti pun juga mengakui hal yang sama dan mengatakan kalau gaya bermain mereka memang cukup berbeda dengan pasangan ganda putri pada umumnya.

"Tipe main kami memang agak beda dengan tipe main ganda putri pada umumnya. Jadi program latihannya juga dibedakan, karena pola mainnya beda. Makanya kami harus tingkatkan power tangan kami untuk mendukung pola main seperti ini," ujar Fadia.

"Kami kan awalnya sama-sama playmaker, pemain depan. Begitu dipasangkan, kami bisa saling nutup, rotasinya diatur," sambung Ribka.

"Biasanya di ganda putri ada yang bertugas di depan net, ada smasher di belakang. Kalau kami sudah ditugaskan berotasi jadi harus kuasai main depan dan belakang, jadi tanggung jawab berdua," pungkasnya.

Pasangan Fadia/Ribka saat ini menempati peringkat 32 dunia dan di All England 2020, mereka hanya berhasil mencapai babak kedua setelah kalah dari pasangan Korea Selatan, Lee Soo-hee/Shing Seung-chan dengan skor 8-21, 18-21.