Christian Hadinata Beberkan Bedanya Atlet Bulutangkis Dulu dan Sekarang

Selasa, 8 September 2020 11:15 WIB
Penulis: Ade Gusti, Shella Aisiyah Diva | Editor: Ivan Reinhard Manurung
© Herry Ibrahim/INDOSPORT
Legenda spesialis ganda Indonesia, Christian Hadinata membeberkan apa yang menjadi perbedaan antara atlet bulutangkis zaman dulu dan zaman sekarang. Copyright: © Herry Ibrahim/INDOSPORT
Legenda spesialis ganda Indonesia, Christian Hadinata membeberkan apa yang menjadi perbedaan antara atlet bulutangkis zaman dulu dan zaman sekarang.

INDOSPORT.COM - Legenda spesialis ganda Indonesia, Christian Hadinata membeberkan apa yang menjadi perbedaan antara atlet bulutangkis zaman dulu dan zaman sekarang.

Christian Hadinata merupakan salah satu pebulutangkis spesialis ganda terbaik yang pernah dimiliki oleh Indonesia di masanya. Berbagai gelar bergengsi baik individu maupun beregu telah dipersembahkannya untuk Tanah Air tercinta.

Dan dalam bincang-bincang dengan media secara virtual yang digelar oleh PB Djarum pada Senin (07/09/20), Christian Hadinata membeberkan apa yang menjadikan perbedaan antara pebulutangkis zaman dulu dengan zaman sekarang.

Menurut atlet yang juga merupakan jebolan PB Djarum tersebut, di eranya dulu, untuk bisa pergi bermain ke luar negeri, para atlet bulutangkis Indonesia harus mengarap 'belas kasih' dari donatur untuk bisa pergi bermain.

Tetapi bagi legenda ganda Indonesia yang kini berstatus sebagai tim penasihat PB Djarum mengatakan bahwa keterbatasan membuat mereka semakin termotivasi dan akhirnya tidak pernah menyia-nyiakan kesempatan yang datang pada mereka.

"Kalau zaman dulu tidak semudah sekarang. Dulu semuanya serba terbatas, apalagi kalau bicara soal dana, kita lebih banyak menunggu, 'belas kasihan' donatur untuk bisa berangkat ke luar negeri, tentunya kejuaraan yang paling penting untuk individu, All England dan kejuaraan eropa lain, jelas sekali tim bulutangkis Indonesia sangat terbatas karena dana terbatas," ujar Christian Hadinata.

"Tetapi, dii sisi lain ini membuat keterbatasan ini sebagai motivasi besar bagi kami bagaimana kita bisa meraih juara, prestasi yag maksimal kita tidak ingin dana yang minim ini sia-sia enggak dapat juara. Bisa berangkat ke kejuaraan All England sudah luar biasa, jadi kami tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan tampil di turnamen itu," tuturnya.

Selama masih aktif bermain, Christian Hadinata diketahu berhasil menjadi Juara Dunia di dua sektor yakni ganda putra dan campuran pada tahun yang sama. Selain itu, ia juga berjasa dalam mempersembahkan empat trofi Piala Thomas untuk Indonesia di tahun 1973, 1976, 1979 dan 1984.