Soal Degradasi & Promosi Pemain, Ini Kata PBSI

Minggu, 27 September 2020 20:29 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Lanjar Wiratri
© indosport
PBSI mengaku belum memiliki penilaian yang jelas mengenai degradasi dan promosi pemain akibat dari tidak adanya turnamen internasional di tahun 2020 ini. Copyright: © indosport
PBSI mengaku belum memiliki penilaian yang jelas mengenai degradasi dan promosi pemain akibat dari tidak adanya turnamen internasional di tahun 2020 ini.

INDOSPORT.COM - PBSI mengaku belum memiliki penilaian yang jelas mengenai degradasi dan promosi pemain akibat dari tidak adanya turnamen internasional selama 6 bulan terakhir ini.

Tidak adanya turnamen bulutangkis internasional sejak pertengahan Maret lalu membuat PBSI sulit untuk menentukan kriteria promosi dan degradasi atlet Pelatnas Cipayung karena tidak ada dasar kuat yang bisa dijadikan acuan untuk membuat sebuah peniliaian.

"Situasi saat ini masih tidak menentu, jadi semua saling menunggu, belum ada keputusan mengenai promosi dan degradasi. Kalau menurut AD/ART seharusnya ada promosi dan degradasi di setiap akhir tahun, tapi kami sulit menentukan dasarnya karena atlet tidak mengikuti turnamen," ujar Achmad Budiharto, Sekjend PBSI, dilansir dari situs badmintonindonesia.org.

Selain pencapaian di turnamen internasional, pencapaian di Kejuaraan Nasional juga menjadi salah satu penilaian untuk menentukan promosi dan degradasi atlet bulutangkis Pelatnas Cipayung, tetapi semua itu juga tidak bisa dijadikan acuan mengingat juga tidak adanya kompetisi nasional yang digelar di Indonesia karena wabah pandemi Corona.

Selain bicara soal sulitnya menentukan atlet bulutangkis Pelatnas Cipayung mana yang akan didegradasi dan mendapat promosi, PBSI juga bicara soal jadwal padat di tahun 2021, dimana akan ada 4 major event di sana.

Dimana 4 major event tersebut adalah Piala Sudirman, Olimpiade Tokyo, Kejuaraan Dunia Bulutangkis serta Piala Thomas - Uber. Tentunya dengan empat major event di tahun 2021, Sekjend PBSI, Achmad Budiharto menyatakan bahwa mereka akan menyusun strategi pemain dengan skala prioritas.

"Pertama, kami harus lihat dulu jadwal dari BWF seperti apa, dari situ bisa ditentukan strategi untuk menentukan target-target yang utama," tuturnya.

PBSI diketahui memiliki prioritas utama di tahun 2021 adalah Olimpiade Tokyo, kemudian di posisi kedua Piala Thomas - Uber, di posisi ketiga adalah Piala Sudirman dan berikutnya adalah kejuaraan-kejuaraan perorangan seperti kejuaraan dunia dan All England.