Romansa Mia Audina Sebelum Pindah ke Belanda, Antarkan Indonesia Raih 2 Gelar Uber Cup

Sabtu, 10 Oktober 2020 17:35 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Indra Citra Sena
© Graham Chadwick /Allsport via Getty Images
Kisah romansa Mia Audina sebelum pindah ke Belanda, sukses antarkan negeri tercinta Indonesia raih dua trofi Piala Uber. Copyright: © Graham Chadwick /Allsport via Getty Images
Kisah romansa Mia Audina sebelum pindah ke Belanda, sukses antarkan negeri tercinta Indonesia raih dua trofi Piala Uber.

INDOSPORT.COM - Kisah romansa Mia Audina sebelum pindah ke Belanda, sukses antarkan negeri tercinta Indonesia raih dua trofi Piala Uber.

Mia Audina memang pensiun dengan status sebagai warga negara Belanda. Namun sebelum menjadi pindah kewarganegaraan, ada romansa indah yang diukirnya bersama dengan Indonesia. Romansa itu tak lain dan tak bukan adalah 2 gelar Piala Uber.

Selepas masa emas Susy Susanti beranjak pudar, Mia Audina digadang-gadang akan menjadi penerus kejayaan tunggal putri Indonesia. Namun sebelum mencapai puncak keemasannya, pebulutangkis kelahiran Jakarta 22 Agustus 1999 memutuskan mengakhiri masa lajangnya.

Dilansir dari situs olahraga pbdjarum.org, Mia Audina memutuskan menikah dengan seorang pria sekaligus penyanyi gospel asal Surinamen berkewarganegaraan Belanda bernama Tylio Arlo Lobman.

Keputusannya menikah dengan Tylio akhirnya mau tidak mau membuat Mia Audina harus berpindah warga negara dari Indonesia menjadi Belanda, dan semenjak itu ia secara resmi mewakili Negeri Kincir Angin di turnamen internasional.

Namun sebelum akhirnya menjadi warga negara Belanda, Mia Audina sukses mengantarkan tim Indonesia meraih dua Piala Uber pada tahun 1994 dan 1996, serta sejumlah gelar lainnya, termasuk medali perak Olimpiade Atlanta 1996.

Pada gelaran Piala Uber 1994 dan 1996, Mia Audina sukses menjadi pahlawan Indonesia meraih dua trofi bergengsi tersebut. Bahkan berkat aksi fantastisnya itu, ia mendapat julukan "Si Anak Ajaib" dan "Anak SMA Penentu Piala Uber".

Pada Piala Uber 1994, Mia Audina yang saat itu masih berusia 14 tahun dipercaya turun di partai penentu menghadapi pemain peringkat 12 dunia pada saat itu asal China, yaitu Zhang Ning.

Walaupun masih berusia 14 tahun dan harus berhadapan dengan pemain peringkat 12 dunia, Mia Audina nyatanya tidak gentar dan malah tampil spektakuler dengan mengalahkan wakil China, Zhang Ning dalam pertandingan rubber game dengan skor  11-7, 10-12, dan 11-4.

Terakhir, pada Piala Uber 1996, Mia Audina yang turun sebagai tunggal putri kedua kembali sukses mempersembahkan poin kemenangan Indonesia usai membantai Wang Chen dalam pertandingan straight games dengan skor akhir 11-14, 11-6 dan Indonesia lagi-lagi berhasil mengalahkan China dengan skor 4-1.

Demikianlah romansa indah Mia Audina dengan Indonesia sebelum akhirnya pindah menjadi warga negara Belanda dan akhirnya gantung raket usai meraih medali perak di Olimpiade Athena 2004.