3 Rekor Fantastis Mia Audina dalam Sejarah Bulutangkis Belanda

Kamis, 30 Juli 2020 19:30 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Graham Chadwick /Allsport via Getty Images
Mia Audina saat masih aktif membela Indonesia Copyright: © Graham Chadwick /Allsport via Getty Images
Mia Audina saat masih aktif membela Indonesia

INDOSPORT.COM - Mia Audina merupakan salah satu tokoh penting dalam bulutangkis Indonesia. Kiprahnya dulu di sektor tunggal putri membawa Indonesia menjadi salah satu powerhouse di bulutangkis.

Saat masih berusia 14 tahun, secara mengejutkan Mia Audina menjadi penentu kemenangan tim Piala Uber melawan China pada 1994. Dua tahun berselang, ia juga membantu Merah Putih mempertahankan gelar tersebut.

Berbagai turnamen Grand Prix pun menjadi saksi kelincahan dan kecerdikan pemain kelahiran Jakarta ini. Beberapa gelar yang dimenangkan antara lain US Open 1996, Japan Open 1997, dan Indonesia Open 1998.

1996 menjadi salah satu tahun penting bagi seorang Mia Audina. Ia mempersembahkan medali perak Indonesia di tunggal putri satu-satunya di Olimpiade hingga kini. Penampilannya yang konsisten pun akhirnya membuahkan hasil gemilang. Mia menempati peringkat satu dunia di Oktober 1996.

Namun karena alasan cinta, Mia Audina memutuskan untuk berpindah kewarganegaraan ke Belanda sejak menikah pada tahun 2000.

Tak lagi membela bendera Merah Putih tak membuat Mia Audina berhenti berkarier sebagai seorang atlet bulutangkis. Malahan, kariernya tetap stabil dengan membawa panji-panji Negeri Kincir Angin.

Wanita yang kini berusia 40 tahun itu pun menorehkan sejumlah rekor penting dalam sejarah bulutangkis Belanda.

Piala Uber

Sejak bergabung, Mia Audina membawa tim Belanda untuk pertama kalinya mencapai babak semifinal Piala Uber. Namun di edisi 2002 tersebut, Belanda ditahan oleh Korea Selatan hingga harus puas meraih perunggu.

Namun di Piala Uber 2006, Mia Audina dkk sukses meraih medali perak untuk pertama kalinya. Di babak final, mereka takluk di tangan China dengan skor 0-3. Sejak itu, Mia Audina tak lagi turun di Piala Uber dan Belanda masih belum beruntung hingga kini.