4 Fakta Unik Turnamen Bulutangkis SaarLorLux Open 2020

Selasa, 20 Oktober 2020 20:09 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© id.victorsport.com
Rasmus Gemke akan berpartisipasi di SaarLorLux Open 2020. Copyright: © id.victorsport.com
Rasmus Gemke akan berpartisipasi di SaarLorLux Open 2020.

INDOSPORT.COM Denmark Open 2020 menjadi turnamen BWF World Tour pertama yang diadakan sejak masa hiatus akibat pandemi virus corona selama tujuh bulan lamanya. Setelah turnamen itu selesai pada Minggu (18/10/20) lalu, SaarLorLux Open 2020 akan menjadi event BWF selanjutnya yang digelar.

Turnamen tersebut akan berlangsung di Saarlandhalle, Saarbrucken, Jerman, pada 27 Oktober hingga 1 November mendatang.

Juara di sektor tunggal akan memperebutkan hadiah uang tunai senilai 6.750 dolar AS (sekitar Rp99 juta) dan juara sektor ganda berhak membawa pulang 7.110 dolar AS (sekitar Rp104,5 juta).

Sebelum para pencinta bulutangkis menikmati aksi-aksi para pebulutangkis dunia di SaarLorLux Open 2020, INDOSPORT menyajikan sederet fakta menarik terkait turnamen tersebut.

Ganti Nama

Sebelum berubah nama menjadi SaarLorLux Open, turnamen ini sudah mengalami pergantian nama setidaknya sebanyak empat kali. Turnamen di Jerman ini pernah bertajuk BMW Badminton Cup, BMW Open, Bitburger Masters, dan Bitburger Open.

Perubahan nama tersebut dilakukan sesuai dengan perubahan sponsor utama, yakni merek mobil dan merek bir lokal bernama Bitburger. Sementara SaarLorLux sendiri adalah nama sebuah area euroregion yang meliputi sebagian wilayah di Luxembourg, Belgia, Prancis, dan Jerman.

Sejak 2018, turnamen SaarLorLux Open masuk ke dalam BWF Tour Super 100. Ajang kali ini akan memperebutkan total hadiah senilai 90 ribu dolar AS atau sekitar Rp1,3 miliar.

Kiprah Indonesia

Indonesia hanya berada di peringkat kelima negara tersukses di SaarLorLux Open. Tuan rumah Jerman memimpin di posisi pertama dengan total 41 gelar. Sementara Indonesia hanya pernah berhasil menggondol 7,5 gelar.

Pebulutangkis Indonesia yang pernah juara di turnamen ini adalah Yoseph Phoa (1991), Hargiono yang hattrick di sektor tunggal putra (1993-1995), ganda putra Yoseph Phoa/Iguh Donolego (1993), Dharma Gunawi bersama pemain China Li Ang (1993), Mia Audina dan pemain Belanda Lotte Bruil-Jonathans (2002), Flandy Limpele dan pemain Inggris Simon Archer (2002), Maria Febe Kusumastuti (2008).

Selama 12 tahun terakhir pun Indonesia belum sanggup mencuri gelar lagi di turnamen ini dengan minimnya pemain yang dikirim.

Diramaikan Pemain Top

Dengan sedikitnya turnamen bulutangkis yang tersisa di akhir 2020, beberapa pemain top memutuskan ikut SaarLorLux Open 2020 meski hanya berlevel Super 100.

Di sektor tunggal, unggulan pertama diisi oleh runner up Denmark Open 2020, yakni Rasmus Gemke dan Carolina Marin. Unggulan teratas ganda putra di turnamen ini adalah pasangan Denmark, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen.

Sementara kakak-beradik Bulgaria, Gabriela dan Stefani Stoeva menjadi unggulan pertama sektor ganda putri. Terakhir di ganda campuran, unggulan pertama diisi pemain Prancis, Thom Gizquel/Delphine Delrue.

Nasib Malang Tim India

India mengirimkan sepuluh pemainnya ke dalam daftar peserta SaarLorLux Open 2020, termasuk Lakshya Sen yang merupakan juara bertahan. Namun menjelang turnamen digelar, tim India malah mengalami nasib sial.

Lama New Indian Express melaporkan bahwa hanya ada tiga pemain India yang akan berlaga. Sementara sisanya batal terbang ke Jerman karena terganjal masalah visa yang dicabut. Mereka akhirnya harus batal bertanding karena rumitnya permohonan visa di Kedutaan Jerman terkait situasi pandemi.

Para pebulutangkis India yang batal bertanding ini pun kemungkinan harus membayar biaya denda karena statuta BWF menyatakan akan memberi sanksi kepada pemain yang memutuskan mundur dalam waktu tertentu menjelang hari H turnamen.