Profil Kirsty Gilmour, Tunggal Putri Skotlandia yang Pulangkan Carolina Marin

Minggu, 1 November 2020 19:01 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Getty Images
Kirsty Gilmour, Pebulutangkis Skotlandia. Copyright: © Getty Images
Kirsty Gilmour, Pebulutangkis Skotlandia.

INDOSPORT.COM – Nama Kirsty Gilmour mencuat setelah sukses menyingkirkan unggulan pertama Carolina Marin di semifinal SaarLorLux Open 2020, Sabtu (31/10/2) kemarin malam.

Gilmour memulangkan Marin dengan dua set langsung, 22-20 dan 21-14. Hasil ini merupakan kemenangan kedua Gilmour atas juara Olimpiade Rio 2016 itu dalam total sembilan pertemuan.

Kiprah pebulutangkis berusia 27 tahun itu tentu cukup mengejutkan. Apalagi di sepanjang tur BWF 2020, ia belum pernah melewati babak 16 besar sebelumnya. Bahkan di All England dan Denmark Open, Gilmour sudah angkat koper sejak babak pertama.

Di partai final SaarLorLux Open yang akan berlangsung malam ini, Gilmour akan menghadapi tunggal putri Jerman bernama Yvonne Li. Mereka baru pernah bertemu satu kali dan Gilmour memenangkan pertandingan tersebut, tepatnya di Kejuaraan Eropa Beregu 2020.

Sebelum menikmati aksi Kirsty Gilmour nanti malam, mari mengenal lebih jauh sosok pebulutangkis asal Skotlandia ini.

Atlet Muda Berbakat hingga Jadi Ratu Bulutangkis Skotlandia

Kirsty Gilmour sudah mulai aktif berkompetisi sejak berusia 8 tahun. Sang ayah yang merupakan pelatih nasional junior, mengenalkannya pada dunia tepok bulu. Ia lalu masuk pelatnas pada 2008 dan mulai bertanding di kancah internasional dua tahun kemudian.

Baru berusia 16 tahun, Gilmour sudah menerima penghargaan bergengsi, yakni Scottish Young Sports Personality 2012 bersama atlet renang bernama Craig Benson.

Ia menjadi pemain bulutangkis termuda Skotlandia yang tampil di ajang sekelas Commonwealth Games saat berusia 17 tahun pada 2010 silam.

Tampil di hadapan pendukungnya sendiri, ia kemudian membawa pulang medali perak Commonwealth Games 2014. Gilmour pun mengakui bahwa prestasi itu merupakan salah satu momen paling tak terlupakan.

Karier bulutangkisnya menanjak, bahkan bisa menembus peringkat 14 dunia pada awal 2016 lalu. Tak heran, karena pada 2015, Gilmour beberapa kali naik podium di BWF International Series dan BWF Grand Prix, di antaranya adalah juara Prague Open dan Dutch Open.

Di tur BWF, Gilmour sukses mengemas medali emas Scottish Open 2018 usai mengalahkan tunggal putri Denmark. Sementara di 2019, ia dua kali naik podium saat menjadi runner up di Russian Open dan Orleans Masters.

Sebelum fokus di tunggal putri, Kirsty Gilmour rupanya juga pernah mencicipi sektor ganda putri. Ia pernah berpasangan dengan Imogen Bankier dan Jillie Cooper. Mereka menjadi runner up di sejumlah turnamen, seperti Spanish Open 2014.

Pernah Berguru di PBSI

Demi mengasah kemampuan bulutangkisnya, Kirsty Gilmour rupanya pernah belajar langsung ke salah satu negara powerhouse badminton, yakni Indonesia. Bersama Carolina Marin, ia bertandang ke Pelatnas Cipayung untuk melakukan persiapan jelang Indonesia Open 2016.

Namun di turnamen bergengsi tersebut, Gilmour hanya sampai babak kedua usai ditaklukkan Nozomi Okuhara. Sementara Carolina Marin mencapai babak semifinal dan akhirnya kalah dari pemain China, Wang Yihan.

Saat ini Kirsty Gilmour aktif mengikuti berbagai turnamen demi mengumpulkan poin menuju Olimpiade Tokyo 2021. Malam ini pun ia berpeluang besar mendapatkan tambahan poin penting di final SaarLorLux Open 2020 nanti.