Pecahkan Kutukan 14 Tahun, Media China Kenang Keperkasaan Bao Chunlai di Indonesia

Minggu, 8 November 2020 16:01 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor:
© VCG/VCG via Getty Images
Berhasil pecahkan kutukan selama 14 tahun di Piala Thomas, media China kenang salah satu keperkasaan dari eks pebulutangkis Bao Chunlai di Indonesia. Copyright: © VCG/VCG via Getty Images
Berhasil pecahkan kutukan selama 14 tahun di Piala Thomas, media China kenang salah satu keperkasaan dari eks pebulutangkis Bao Chunlai di Indonesia.

INDOSPORT.COM - Berhasil pecahkan kutukan selama 14 tahun di Piala Thomas, media China kenang salah satu keperkasaan dari eks pebulutangkis Bao Chunlai di Indonesia.

Bao Chunlai merupakan salah satu tunggal putra andalan China kelahiran 17 Februari 1983, tetapi ia hidup di era di Lin Dan sehingga tak banyak orang yang mengetahuinya.

Bao Chunlai diketahui bergaubung dengan tim bulutangkis China ketika usianya masih 16 tahun, dan pada tahun 2000 ia berhasil membawa negaranya menjuarai Kejuaraan Junior Asia dan memenangkan medali emas di Kejuaraan Dunia Junior.

Debut perdana seorang Bao Chunlai bisa terbilang begitu mengesankan ketika ia berhasil memanngkan Denmark Open pada tahun 2001 di usianya yang masih 18 tahun hingga akhirnya diberi kesempatan untuk memperkuat China di Piala Thomas 2002.

Namun sayang, Bao Chunlai yang menelan kekalahan dari Mohd Hafiz Hashim gagal membawa China ke partai final dan harus menerima kekalahan dari Malaysia dengan skor 1-3.

Setelah kegagalannya di Piala Thomas 2002, Bao Chunlai berhasil membayar tuntas kesalahannya di Piala Thomas 2004 dengan tampil fantastis sebagai tunggal putra kedua China.

Diman Bao Chunlai berhasil mengalahkan nama-nama besar seperti Taufik Hidayat, Shon Seung-mo dan yang terakhir Kenneth Jonassen di Piala Thomas 2004 yang digelar di Jakarta, Indonesia.

Itulah yang membuat media China, Aiyuke, jadi terkesima dengannya karena membantu memecahkan kutukan selama 14 tahun di Indonesia setelah tim Negeri Tirai Bambu terakhir kali menjuarai Piala Thomas pada tahun 1990.

Bahkan berkat keberhasilan di Piala Thomas 2004, media China menyebut Bao Chunlai membuka era 'generasi emas' yang terdiri dari dirinya, Lin Dan, Cai Yun dan Fu Haifeng yang membantu Negeri Tirai Bambu meraih 5 gelar Piala Thomas dan 6 Piala Sudirman.

Namun kini, Bao Chunlai sudah memutuskan pensiun dari dunia bulutangkis dan menukar profesinya menjadi aktor dan model di China.