Media Malaysia Klaim Posisi Wakilnya Dalam Bahaya, Ada Apa?

Selasa, 17 November 2020 19:20 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor:
© CHALINEE THIRASUPA/AFP/Getty Images
Menjelang turnamen seri Asia, media Malaysia mengklaim posisi tunggal putra Lee Zii Jia dalam bahaya, ada apa? Copyright: © CHALINEE THIRASUPA/AFP/Getty Images
Menjelang turnamen seri Asia, media Malaysia mengklaim posisi tunggal putra Lee Zii Jia dalam bahaya, ada apa?

INDOSPORT.COM - Menjelang turnamen seri Asia, media Malaysia mengklaim posisi bintang tunggal putra Lee Zii Jia dalam bahaya, ada apa?

Turnamen Asia Open I akan digelar pada 12 - 17 Januari 2021, yang diikuti oleh Asia Open II pada 19 - 24 Januari dan ditutup oleh BWF World Tour Finals pada 27 - 31 Januari 2021.

Pebulutangkis Lee ZIi Jia yang tidak berpartisipasi dalam kompetisi Denmark Open 2020 pada Oktober lalu harus menerima kenyataan bahwa peringkatnya di klasemen sementara BWF World Tour Finals mengalami penurunan.

Dimana sebelumnya, wakil Malaysia Lee Zii Jia menempati peringkat 10 dunia pada klasemen sementara BWF World Tour Finals usai menjadi semifinalis All England, tetapi karena tidak ikut serta di Denmark Open 2020, peringkatnya turun ke 10 besar.

Itulah yang membuat media Malaysia, Stadium Astro, menyebut Lee Zii Jia saat ini sedang dalam bahaya posisinya dan harus bekerja keras untuk bisa tampil di edisi BWF World Tour Finals perdananya.

Setidaknya, media Malaysia menyebut kalau tunggal putra andalannya itu harus mencapai babak perempatfinal jika ingin mengamankan tiket ke BWF World Tour Finals 2020 pada Januari 2021.

Namun pertanyaannya, apakah semua itu bisa dilakukan oleh seorang Lee Zii Jia yang akan berhadapan dengan pebulutangkis papan atas dunia seperti Kento Momota, Viktor Axelsen hingga Anthony Ginting.

BWF World Tour Finals 2020 sendiri merupakan sebuah turnamen bulutangkis internasional yang menjadi tempat pertempuran pebulutangkis terbaik dunia.  Namun, tak seluruh atlet bisa mengikuti ajang bergengsi yang berlangsung di Bangkok, Thailand.

Pasalnya, kejuaraan ini hanya akan diikuti oleh delapan pemain atau pasangan dari setiap negara yang hanya boleh mengirimkan paling banyak dua wakil di masing-masing sektor yang menempati peringkat 8 dunia.