In-depth

Bulutangkis di Filipina: Dianggap Olahraga Mentereng hingga Dibantu Indonesia

Selasa, 1 Desember 2020 18:02 WIB
Editor: Arum Kusuma Dewi
© Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images
Ilustrasi bulutangkis dan raket. Copyright: © Lars Ronbog / FrontZoneSport via Getty Images
Ilustrasi bulutangkis dan raket.
Tantangan untuk Bulutangkis Filipina

Meski semakin populer dan sudah berada di jalan yang benar untuk bersaing di panggung dunia, bulutangkis Filipina masih menemui sejumlah kendala.

Mereka masih berupaya untuk mengubah pandangan bulutangkis sebagai olahraga gaya hidup menjadi olahraga yang bisa diikuti secara profesional.

“Bulutangkis dulu populer karena ini adalah olahraga bergaya. Anda harus memakai kostum mentereng, punya peralatan bagus dan Anda bakal keliatan sehat sekaligus keren. Begitulah orang Filipina memandang bulutangkis,” jelas Quimpo.

“Namun perpindahan dari ‘olahraga gaya hidup’ menjadi olahraga profesional adalah tantangannya.”

Tantangan lain adalah nihilnya tim bulutangkis profesional di negeri tersebut. Mereka hanya punya pemain-pemain yang bernaung di pelatnas.

Tidak adanya klub-klub yang mengorbitkan calon pemain membuat bulutangkis bukan pilihan karier untuk menjadi atlet. Umumnya para pemain bulutangkis ini adalah murid-murid sekolah yang terkadang fokusnya harus terbagi ke dalam dua bidang tersebut.

Mimpi Bulutangkis Filipina ke Olimpiade

Filipina memiliki tiga target utama dalam memajukan bulutangkis di negaranya. Pertama adalah memperkuat fundamental dan pengajaran bulutangkis kepada anak-anak. Caranya adalah dengan terus mengadakan turnamen dan memperkenalkan para pelatih bulutangkis.

“Kedua, kami ingin ini menjadi ekosistem dari kalangan akar rumput, universitas, profesional, dan tim nasional,” tambah Quimpo.

Terakhir, mereka ingin membangun komunitas bulutangkis yang tak hanya menjalankan olahraga ini sebagai gaya hidup tetapi menginspirasi orang-orang untuk menjadi atlet nasional dan pemain profesional.

Sementara untuk di level internasional, Asosiasi Bulutangkis Filipina tak main-main mencanangkan targetnya. Mereka ingin juara di SEA Games dulu, baru unjuk gigi di Olimpiade.