Mia Audina Disebut Gadis Emas Indonesia yang Berjasa Bagi Belanda

Senin, 7 Desember 2020 07:17 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor: Cosmas Bayu Agung Sadhewo
© Andreas Rentz/Bongarts/Getty Images
Melahirkan sejumlah prestasi dan rekor mencengangkan, eks pebulutangkis Mia Audina disebut gadis emas Indonesia yang begitu berjasa untuk Indonesia. Copyright: © Andreas Rentz/Bongarts/Getty Images
Melahirkan sejumlah prestasi dan rekor mencengangkan, eks pebulutangkis Mia Audina disebut gadis emas Indonesia yang begitu berjasa untuk Indonesia.

INDOSPORT.COM - Melahirkan sejumlah prestasi dan rekor mencengangkan, eks pebulutangkis Mia Audina disebut gadis emas Indonesia yang begitu berjasa untuk Indonesia.

Tampil begitu fantastis di usianya yang masih muda bersama Indonesia, Mia Audina akhirnya harus memutuskan nasibnya setelah memilih menikah dengan pria berkebangsaan Belanda dan harus menetap di sana.

Tak lagi membela bendera Merah Putih tak membuat Mia Audina berhenti berkarier sebagai seorang atlet bulutangkis. Malahan, kariernya tetap stabil dengan membawa panji-panji Negeri Kincir Angin.

Wanita yang kini berusia 40 tahun itu pun menorehkan sejumlah rekor penting dalam sejarah bulutangkis Belanda, dimana Mia Audiina berhasil membawa tim Belanda untuk pertama kalinya mencapai babak semifinal Piala Uber.

Namun di edisi 2002 tersebut, tim Belanda ditahan oleh Korea Selatan hingga harus puas meraih perunggu. Pada edisi Piala Uber 2006, Mia Audina dkk. sukses meraih medali perak untuk pertama kalinya.

Di babak final, mereka takluk di tangan China dengan skor 0-3. Sejak itu, Mia Audina tak lagi turun di Piala Uber dan Belanda masih belum beruntung hingga kini.

Mia Audina melakoni debut di Kejuaraan Eropa pada 2002 silam. Saat itu ia langsung meraih medali perak usai pertarungan sengit tiga set melawan sesama pemain naturalisasi Belanda, Yao Jie.

Uniknya, Brenda Beenhakker juga mengamankan medali perunggu. Sehingga sebagaimana laporan Badminton Europe, Belanda untuk pertama kalinya memiliki pemain putri yang ketiganya berdiri memenuhi podium.

Di tahun berikutnya, wanita bertinggi badan 163 cm ini menjadi pebulutangkis pertama yang memenangkan medali Kejuaraan Dunia sejak 1977. Saat itu Mia mendobrak dominasi pemain China dan mengamankan medali perunggu.

Hajatan olahraga empat tahunan ini menjadi momen karier paling penting bagi Mia Audina. Di Olimpiade Athena 2004, Mia dikalahkan oleh musuh bebuyutannya asal China, Zhang Ning, dengan skor 11-8, 6-11, dan 7-11 di babak final.

Meski hanya menjadi runner up, pencapaian Mia Audina itu membuahkan medali Olimpiade pertama bagi Belanda dari cabor bulutangkis dan pencapaian itu membuat situs Badminton Europe menyebutnya sebagai gadis emas Indonesia yang berjasa untuk Negeri Kincir Angin.