Seret Dua Nama Legenda Indonesia, Media China Sesumbar akan Hal Ini

Sabtu, 12 Desember 2020 23:05 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor:
© Shi Tang/Getty Images
Seret nama dua legenda bulutangkis Indonesia, yakni Taufik Hidayat dan Mia Audina, media China sesumbar akan hal ini, apa itu? Copyright: © Shi Tang/Getty Images
Seret nama dua legenda bulutangkis Indonesia, yakni Taufik Hidayat dan Mia Audina, media China sesumbar akan hal ini, apa itu?

INDOSPORT.COM - Seret nama dua legenda bulutangkis Indonesia, yakni Taufik Hidayat dan Mia Audina, media China sesumbar akan hal ini, apa itu?

Media China, Sports Sina, sangat percaya diri bahwa tim bulutangkis Negeri Tirai Bambu adalah penghasil pebulutangkis-pebulutangkis terbaik karena telah melahirkan banyak nama peraih medali emas Olimpiade.

Sebut saja nama-nama pebulutangkis China yang berhasil meraih medali emas Olimpiade seperti Ge Fei, Gu Jun, Zhang Jun, Ji Xinpeng, Zhang Ning, Lin Dan, Cai Yun, Fu Haifeng, Zhao Yunlei, hingga Zhang Nan.

Meskipun media China mengakui lahir kompetitor seperti Lee Chong Wei hingga dua legenda Indonesia yakni Taufik Hidayat dan Mia Audina yang akhirnya pindah ke Belanda, namun tidak berhasil menggoyahkan kekuatan bulutangkis Negeri Tirai Bambu.

Menurut media China, kekuatan bulutangkis negaranya sangat absolut dan sulit untuk ditandingi oleh negara manapun baik itu Indonesia, Malaysia hingga Jepang.

Bahkan dalam acara individu dan beregu, media China mengklaim bahwa negaranya masih sangat dominan dari negara-negara pesaing terdekat seperti Korea, Jepang hingga Indonesia.

Tetapi itu apa yang dikatakan oleh media China mungkin hanya berlaku untuk satu dekade lalu, dan sekarang dunia bulutangkis berkembang pesat. Kebangkitan-kebangkitan negara pesaing juga patut dipertimbangkan.

Seperti halnya Jepang yang secara perlahan bangkit dan mulai menimbulkan ancaman nyata. Demikian pula Indonesia, yang walaupun masih tertatih-tatih sudah mulai serius membangun kembali kejayaan.

Lantas, apakah di masa depan penguasa bulutangkis akan berganti? Bukan lagi China melainkan negara-negara pesaingnya seperti Jepang hingga Indonesia?