Termasuk Indonesia, Media China Khawatir dengan Kebangkitan Negara Saingan

Senin, 7 Desember 2020 22:34 WIB
Penulis: Shella Aisiyah Diva | Editor:
© PBSI
Termasuk Indonesia, media China, Sports Sina khawatir dengan kebangkitan-kebangkitan dari perkembangan negara saingan, kok bisa? Copyright: © PBSI
Termasuk Indonesia, media China, Sports Sina khawatir dengan kebangkitan-kebangkitan dari perkembangan negara saingan, kok bisa?

INDOSPORT.COM - Termasuk Indonesia, media China, Sports Sina khawatir dengan kebangkitan-kebangkitan dari perkembangan negara saingan, kok bisa?

Media China mengakui bahwa setelah bergulirnya kompetisi Olimpiade London 2012, tim Negeri Tirai Bambu kehilangan dominasi absolutnya di bulutangkis.

Dan yang lebih naasnya lagi, di tengah dominasi absolut yang mulai memudar, negara-negara saingan seperti Indonesia, Jepang, Denmark hingga Korea Selatan tengah mengalami perkembangan yang pesat dan itu membuat media China khawatir.

Bahkan di Olimpiade Tokyo pada tahun 2021, media China menyebutkan bahwa satu-satunya peluang absolut tim Negeri Tirai Bambu meraih medali emas di sektor ganda campuran saja, sementara di empat sektor lainnya masih belum pasti.

Apalagi di sektor ganda dan tunggal putri, media China mengaku semakin sedih melihat para wakil Negeri Tirai Bambu yang saat ini belum bisa mengembalikan dominasi seperti di tahun lalu.

Dimana pada masa lalu, di tim ganda dan tunggal putri selalu dikuasai oleh bulutangkis China, kini secara bertahap mulai digeser oleh Jepang yang memiliki kekuatan tim putri yang absolut.

Sama halnya seperti di sektor tunggal putra yang saat ini secara absolut dikuasai oleh pebulutangkis putra Jepang yakni Kento Momota, sedangkan pebulutangkis China masih sangat terpuruk.

Demikian pula di ganda putra, tim China yang dulu disebut memiliki taji kini secara perlahan kehilangan aungannya dan malah kejayaan bergeser ke tim Indonesia yang sekarang ini secara absolut menguasai ganda putra.

Media China berujar bahwa Olimpiade Tokyo akan menjadi tantangan yang sebelumnya belum pernah dihadapi oleh tim bulutangkis Negeri Tirai Bambu, karena biasanya mereka tidak pernah khawatir menjelang bergulirnya event sebesar Olimpiade.