Legenda Bulutangkis Malaysia Minta BAM Jangan Sia-siakan 3 Pelatihnya

Rabu, 16 Desember 2020 15:22 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor:
© Stanley Chou/ALLSPORT via Getty Images
Ong Ewe Hock, legenda bulutangkis Malaysia Copyright: © Stanley Chou/ALLSPORT via Getty Images
Ong Ewe Hock, legenda bulutangkis Malaysia

INDOSPORT.COM – Legenda bulutangkis Malaysia, Ong Ewe Hock meminta Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) untuk jangan sia-siakan tiga pelatihnya.

Ketiga sosok tersebut ialah pelatih ganda putra, Rosman Razak, serta dua pelatih ganda putri yakni Chin Eei Hui dan Wong Peo Tty, yang tidak mendapatkan perpanjangan kontrak dari BAM, yang menurut Ewe Hock ialah keptusan yang buruk.

Kontrak ketiga pelatih tersebut diketahui akan berakhir pada Desember 2020 ini, dan BAM sendiri masih mencari pelatih pengganti sebelum berlangsungnya Olimpiade Tokyo pada Agustus 2021.

Ewe Hock menilai, ketiga pelatih tersebut seharusnya tak ‘buang’ begitu saja, melainkan BAM bisa memanfaatkan jasa mereka di departemen lain seperti menjadi pelatih bagi para pebulutangkis junior.

“Ketiga pelatih ini memiliki banyak pengalaman. BAM bisa memindahkan mereka ke tim junior nasional (Akademi Bulutangkis Malaysia) karena kami sangat kekurangan pelatih top, atau bisa dijadikan kepala di sejumlah daerah untuk menghidupkan kembali bulutangkis yang mati di negara ini,” kata Ong Ewe Hock.

“Mereka juga bisa menjadi pelatih bakat untuk mengawasi pemain dari sekolah di sleuruh negeri. Lihat saja bagaimana China mengembangkan mantan pemainnya menjadi pelatih. Atlet top bisa menjadi pelatih saat karier mereka berakhir dan menghargai pelatih lokal,”

“BAM telah menginvestasikan begitu banyak pada mereka, kemudian melepaskannya begitu saja. Kerugian BAM akan menjadi keuntungan bagi negera lain yang berniat merekrutnya,” jelasnya, sebagaimana dilansir dari laman The Star.

Ong Ewe Hock yang juga pemilik klub bulutangkis di Serdang menyatakan dirinya selalu ingin berkontribusi untuk bangsa, namun tak pernah mendapatkan tempat di BAM.

Ia kemudian menambahkan bahwa kemungkinan dirinya tak mendapatkan tempat ialah karena selalu kritis terhadap BAM, dan mungkin lebih memilih pelatih yang bisa menuruti segalanya.