Buka-bukaan, PBSI Bongkar Masalah Praveen/Melati yang Melempem di Thailand

Rabu, 10 Februari 2021 17:05 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Indra Citra Sena
© badmintonindonesia.org
Pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto (tengah) bersama Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti. Copyright: © badmintonindonesia.org
Pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto (tengah) bersama Praveen Jordan dan Melati Daeva Oktavianti.

INDOSPORT.COM – Pasangan bulutangkis Praveen Jordan/Melati Daeva tampil kurang memuaskan selama Asian Leg, di Bangkok, Thailand, Januari kemarin. Kini PBSI pun mengungkapkan masalah utama yang dihadapi ganda campuran no. 4 dunia tersebut.

Praveen/Melati sejatinya mampu tampil baik di Yonex Thailand Open 2021. Mereka mencapai babak final namun gagal meraih gelar juara usai dikalahkan wakil tuan rumah, Dechapol 3-21, 22-21, 18-21.

Di Toyota Thailand Open 2021, Praveen/Melati di luar dugaan disingkirkan pasangan Prancis Thom Gicquel/Delphine Delrue lewat rubber game 21-14, 9-21, 13-21 pada babak pertama.

Sedangkan di BWF World Tour Finals 2020, mereka gagal mencapai babak 16 besar setelah tersingkir dari babak penyisihan grup.

Asisten pelatih ganda campuran, Nova Widianto, melihat bahwa hasil minor tersebut tidak sesuai dengan target PP PBSI. Nova Widianto menganggap hasil tersebut diraih oleh Praveen/Melati karena kurangnya komunikasi.

“Jordan/Melati itu intinya satu, ketika mereka bisa menjaga moodnya dan gregetnya di setiap pertandingan kami tidak khawatir,” kata Nova Widianto, dilansir dari laman resmi PBSI, Rabu (10/02/21).

“Memang tidak selalu menjadi juara  tapi setidaknya hasilnya akan bagus. Dan yang kemarin sangat terlohat adalah komunikasi mereka hilang, tidak secair biasanya. Padahal itu kelebihan mereka,” jelas Nova.

Nova kemudian menuturkan bahwa hilangnya komunikasi ini membuat mereka gagal tampil solid. Intinya, aspek non teknik menjadi penyebab utama kegagalan Praveen/Melati di Thailand.

“Biasanya ngobrol di lapangan enak, kami kasih masukan juga enak tapi kemarin hilang. Jadi banyak di non-teknisnya kalau mereka.”

Dengan melihat masalah tersebut, sangat tidak mungkin mempersiapkan Praveen/Melati untuk tampil di Swiss Open yang akan digelar pada 2-7 Maret 2020 mendatang.

Alhasil, PBSI pun dengan berat hati menarik Praveen/Melati dari turnamen tersebut bersama dengan Anthony Sinisuka Ginting dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Praveen/Melati diharapkan bisa mengembalikan performanya ke situasi terbaik untuk bisa tampil di kejuaraan All England yang akan digelar pada 17-21 Maret di Birmingham, Inggris.