Jelang All England 2021, Jonatan Christie Atur Strategi Lawan Wonderkid Thailand

Rabu, 17 Maret 2021 14:45 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© PSSI
Jonatan Christie sedang menjalani  latihan di Birmingham Arena sebelum tampil di All England 2021. Copyright: © PSSI
Jonatan Christie sedang menjalani latihan di Birmingham Arena sebelum tampil di All England 2021.

INDOSPORT.COM – Tunggal putra  bulutangkis Indonesia, Jonatan Christie, mengaku sudah mempelajari cara bermain lawannya, pemuda Thailand, Kunlavut Vitidsarn.

Jonatan Christie memiliki lawan yang tidak mudah saat mengawali perjalanannya di All England 2021. Dia bakal menghadapi Kunlavut Vitidsarn yang merupakan finalis Swiss Open 2021.

Di  usianya yang masih 19 tahun, beberapa pihak meyakini bahwa Kunlavut Vitidsarn, bakal mampu memberi kejutan saat penampilan kedua kalinya di All England. Di edisi 2020 lalu, dia langsung tersingkir di babak pertama oleh Lin Dan.

Untuk itulah, Jonatan Christie tidak boleh gegabah mempersiapkan diri menjelang babak pertama turnamen. Salah satunya dengan mempelajari dengan pelatih bagaimana Kunvalut bertanding.

“Untuk lawan Kunlavut, dengan pelatih juga sudah berdikusi untuk persiapannya. Sudah melihat juga bagaimana dia bermain dari video-video. Sedikit banyak sudah tahu kebiasaan dan cara bermainnya gimana,” ungkap Jonatan usai sesi latihan di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Selasa (16/03/21).

“Tinggal besok bagaimana penerapan strateginya bagaimana saat melawan dia,” lanjut peraih medali emas Asian Games 2018 itu.

Pebulutangkis Kunlavut Vitidsarn sendiri diketahui sukses mencatatkan rekor mencengangkan ketika dirinya berhasil lolos ke final Swiss Open 2021 usai mengalahkan unggulan 2 Lee Zii Jia dengan skor 21-18, 21-10, Sabtu (06/03/21) di St.Jakobshalle, Basel, Swiss.

Dilansir dari Twitter akun @BadmintonTalk, Kunlavut Vitidsarn kini sudah mencapai final yang ke-29 di sepanjang kariernya sebagai seorang pebulutangkis, dan itu belum termasuk finalnya bersama dengan tim senior dan junior Thailand.

Uniknya lagi, final ke-29 yang dibukukan oleh Kunlavut Vitidsarn berhasil direngkuhnya di usia yang masih menginjak 19 tahun, dan itu artinya potensi untuk menjadi lebih hebat akan sangat terbuka lebar.