Curhatan Momota soal Kerusakan Mata hingga Memori Pahit Tanding di Indonesia

Rabu, 17 Maret 2021 17:13 WIB
Editor: Lanjar Wiratri
 Copyright:
Debut Momota yang Tertunda dan Bukan untuk Pertama Kalinya.

Beberapa bulan sebelum Olimpiade Rio 2016 dia dilarang bermain oleh Asosiasi Bulutangkis Jepang setelah dia mengaku berjudi di kasino di Tokyo. Di Jepang, kasino adalah ilegal seperti halnya perjudian dalam hampir semua bentuk.

Namun kini, Momota termasuk di antara favorit untuk memenangkan medali emas Olimpiade.

"Sejak saya masih kecil, ini adalah panggung yang saya impikan jadi saya sangat senang mendapatkan kesempatan bermain di sana sekarang," bebernya tentang Olimpiade yang dijadwalkan ulang musim panas ini.

"Begitu banyak orang telah membantu saya dan mendukung saya sepanjang karier saya, jadi saya ingin memberikan semua yang saya miliki."

Selain orang-orang yang membimbingnya melewati rasa sakit akibat larangan berjudi dan pemulihannya dari cedera tabrakan mobil, dia juga ingin membantu menyembuhkan seluruh wilayah Jepang.

Momota bersekolah di sekolah menengah atas yang terkenal dengan program bulutangkisnya di prefektur Fukushima - daerah yang sekarang identik dengan gempa bumi dahsyat yang melanda 10 tahun lalu bulan ini.

Pada saat bencana terjadi, Momota sedang berada di Indonesia bermain di turnamen remaja, tetapi sekolahnya terletak di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir yang hancur akibat gempa.

Meskipun bukan penduduk asli Fukushima, itu adalah tempat yang sangat disayanginya dan dia kembali ke sana musim panas lalu untuk mendirikan basis pelatihan.

"Ini tempat khusus yang aku anggap rumah," kata Momota.

"Saya pikir dengan pergi ke sana dan berlatih dengan pemain muda, itu akan menjadi terapi bagi saya."