Tanpa Alas Kaki dan Pakai Net Seadanya, Ajang Bulutangkis di Tanah Papua Disorot BWF

Rabu, 28 April 2021 19:19 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© bwfbadminton
Ajang Bulutangkis di Papua Nugini dengan Fasilitas Seadanya jadi sorotan BWF Copyright: © bwfbadminton
Ajang Bulutangkis di Papua Nugini dengan Fasilitas Seadanya jadi sorotan BWF

INDOSPORT.COM – Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) menyoroti gelaran bulutangkis di sebuah daerah terpencil di tanah Papua dengan menggunakan fasilitas sangat sederhana.

Turnamen bulutangkis ini digelar Kepulauan Solomon, yang terletak di kawasan negara Papua Nugini, unguk merayakan peringatan Paskah.

Ini merupakan turnamen bulutangkis pertama yang digelar Federasi Bulutangkis Kepulauan Solomon (SINBF), yang diikuti oleh 23 pemain selama akhir pekan di awal April.

Beberapa peserta meliputi mahasiswa olahraga dari Universitas Nasional Kepulauan Solomon, tetapi ada juga pemain lain dari distrik sekitarnya, termasuk Centra  Honiara (ibu kota Kepulauan Solomon) dan White River.

BWF melalui laman resminya ikut mengapresiasi besarnya upaya SINBF tersebut di dalam menghidupkan pertandingan bulutangkis yang kompetitif meskipun di gelar di tempat seadaanya.

© badmintonoceania
Bulutangkis Solomon. Copyright: badmintonoceaniaBulutangkis Solomon.

Dalam sebuah foto yang dirilis BWF, pertandingan itu digelar di sebuah gedung sederhana. Mereka juga menggunakan net yang kedua sisinya diikat pada tiang gawang sepakbola futsal yang tersedia di ruangan tersebut.

Menariknya, semua pemain mengenakan kostum olahraga seadanya. Beberapa di antara mereka bahkan terlihat tidak menggunakan alas kaki, dan ada juga yang mengenakan sandal jepit.

Meski begitu, SINBF yang tergabung sebagai anggota Badminton Oceania tersebut tetap mengklaim bahwa turnamen bulutangkis tersebut berlangsung dengan lancar dan sukses.

“Meskipun ini adalah akhir pekan Paskah, sangat menggembirakan melihat banyak anak perempuan dan laki-laki mengambil bagian dalam turnamen,” kata Presiden SINBF Thinking Ngiusanga Maitaki.

Para pemain berkompetisi di tunggal putra, tunggal putri, ganda putra dan ganda putri, dengan dua pemain top di wilayah tersebut, yakni Moffatt Avo dan Teue Maitaki masing-masing memenangkan gelar di nomor tunggal dan ganda.

Ajang ini menjadi semakin kompetitif karena dipimpin oleh tujuh wasist yang telah mengikuti kursus Badminton Oceania's Pacific Umpire November lalu.