Masih Kalah dari Indonesia, Segini Bonus yang Akan Diterima Juara Olimpiade dari Malaysia

Kamis, 22 Juli 2021 21:35 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor: Indra Citra Sena
© NEW STRAITS TIMES
Hendrawan dan Lee Zii Jia. Copyright: © NEW STRAITS TIMES
Hendrawan dan Lee Zii Jia.

INDOSPORT.COM - Malaysia sepertinya sedang sangat bergairah untuk unjuk gigi di Olimpiade Tokyo 2020. Sebab, mereka siap menggelontorkan bonus besar untuk para atletnya yang berhasil meraih medali emas. 

Dana ini berada di bawah naungan National Sports Incentive Scheme (Shakam) dengan total bonus mencapai RM1 juta atau sekitar Rp3,4 miliar. 

Berdasarkan Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM), peraih emas di nomor tunggal akan menerima bonus RM500 ribu (Rp1,7 miliar). Sedangkan, nomor ganda menerima RM750 ribu (Rp2,5 miliar). 

Jika ditotal dengan bonus dari pemerintah Malaysia, maka bonus yang terkumpul mencapai RM1,5 juta untuk nomor tunggal dan RM1,75 juta untuk nomor ganda. 

Tetapi jika pebulutangkis mereka gagal meraih emas, mereka tak perlu khawatir. Sudah ada penetapan bonus tersendiri untuk mereka yang sudah mencapai babak minimal, yakni semifinal dan perempat final. 

Kenny Goh, Sekretaris BAM, menyebut bahwa bonus ini tidak hanya berlaku untuk pebulutangkis pelatnasnya saja, tetapi juga untuk para atlet independen. 

"Ya, pemain independen yang berlaga di Olimpiade berhak mendapatkan bonus," kata Kenny, dikutip dari The Star.

Jadi, pasangan ganda campuran Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, juga akan tetap mendapat bonus jika mencapai batas minimum tersebut. 

Pasangan ranking tujuh dunia ini sebelumnya pernah meraih medali perak di Olimpiade Rio 2016 lalu. Mereka digagalkan oleh ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. 

Namun di balik itu semua, total bonus yang digelontorkan pemerintah Malaysia rupanya masih kalah dengan bonus yang diberikan Indonesia kepada atlet peraih emasnya. 

Pemerintah Indonesia sendiri justru lebih jor-joran. Setiap peraih emas, nantinya akan menerima bonus masing-masing sebesar Rp5 miliar, belum ditambah dari bonus pihak lain.

Angka sebesar itu tidak berubah dengan bonus yang diberikan oleh pemerintah Indonesia sebelumnya di Olimpiade Rio 2016.