Media Malaysia Soroti Beban Marcus/Kevin Menjaga Tradisi Emas Indonesia di Olimpiade

Minggu, 25 Juli 2021 10:10 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Isman Fadil
© Shi Tang/Getty Images
Marcus Gideon bersama dengan Kevin Sanjaya Copyright: © Shi Tang/Getty Images
Marcus Gideon bersama dengan Kevin Sanjaya

INDOSPORT.COM – Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, memiliki beban untuk menjaga tradisi emas Indonesia di Olimpiade Tokyo. Hal ini menjadi sorotan media di Malaysia.

Marcus/Kevin diketahui berada di group A bersama pasangan Inggris Ben Lane/Sean Vendy, Lee Yang/Wang Chi Lin dari Chinese Taipei, dan Satwiraj Rankireddy/Chirad Shetty dari India.

Di laga pembuka yang berlangsung hari ini, Marcus/Kevin berhasil mengawali perjuangan mereka di Olimpiade 2020 dengan sukses menaklukkan pasangan no. 2 Inggris, Lane/Vendy.

Berlangsung di Musashino Forest Sports Plaza siang tadi, pasangan berjuluk The Minions ini unggul dua game langsung, 21-15 dan 21-11.

Media Malaysia, The Star, pada Sabtu (24/07/21) mengklaim bahwa pasangan nomor satu dunia  ini dipandang sebagai harapan terbaik dalam mengantarkan satu gelar juntuk Indonesia di Olimpiade 2020.

Menurut media tersebut, dengan gelar tersebut maka pasangan berjuluk The Minions ini bisa menjaga tradisi kuat medali emas yang selama ini diraih Indonesia di Olimpiade.

Seperti diketahui, Indonesia telah memenangkan medali emas di setiap Olimpiade sejak bulutangkis diperkenalkan sebagai olahraga resmi di edisi 1992 di Barcelona.

Media ini juga mengingat nasib buruk Indonesia yang gagal menggondol satu medali emas, yakni pada tahun 2012 ketika China berhasil menyapu bersih semua lima medali yang ditawarkan.

Pada edisi Barcelona 1992, Indonesia langsung menunjukkan dominasinya dibulutangkis dengan memenangkan dua medali lewat Alan Budikusuma (tunggal  putra) dan Susy Susanti (tunggal putri).

Kemenangan bersejarah tersebut berlanjut dengan kemenangan melalui  Rexy Mainaky/Ricky Subagja (ganda putra, Atlanta 1996); Tony Gunawan/Candra Wijaya (ganda putra, Sydney Games 2000).

Legenda lainnya, Taufik Hidayat, berhasil mengembalikan kejayaan tunggal putra dengan meraih emas di Athena 2004. Saat itu Taufik bakal  turun sebagai pemain non unggulan.

Kemudian ada Markis Kido/Hendra Setiawan (ganda putra, Beijing 2008); dan terakhir Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir (ganda campuran, Rio 2016).