3 Faktor yang Bikin Kevin/Marcus Tersingkir di Olimpiade 2020

Kamis, 29 Juli 2021 18:55 WIB
Editor: Prio Hari Kristanto
© NOC Indonesia
Marcus Gideon/Kevin Sanjaya usai kalah di 8 besar Olimpiade 2020. Copyright: © NOC Indonesia
Marcus Gideon/Kevin Sanjaya usai kalah di 8 besar Olimpiade 2020.
2. Minim Kreativitas

Sadar bermain jelek di set pertama, Kevin/Marcus rupanya masih kesulitan di set kedua. Salah satu penyebab utamanya adalah minimnya kreativitas.

Pasangan Indonesia seperti kebingungan menemukan strategi yang tepat untuk menaklukkan pasangan Malaysia. Hal itu diperburuk dengan kesalahan-kesalahan yang dibuat sendiri.

Wakil Malaysia unggul 3-5 di awal gim kedua. Chia/Soh bisa bermain dengan tenang dan juga cermat dalam membaca arah shuttlecock.

Chia/Soh terus menjaga perolehan poin agar mereka tetap bisa unggul dan tak terkejar. Akhirnya, kemenangan dua set pun benar-benar didapatkan oleh wakil Malaysia atas pasangan ganda putra terbaik dunia.

3. Kegigihan Wakil Malaysia

Melawan musuh yang di atas kertas lebih kuat, pasangan Malaysia tidak minder. Sebaliknya, mereka tampil semangat dan on fire.

Sementara pasangan Kevin/Marcus terlihat tidak bisa langsung tampil all out. Mereka pun sudah terlanjur kewalahan membendung semangat juang wakil Malaysia.

Kegigihan pasangan ganda putra Malaysia terus berbuah manis hingga mencapai interval 7-11. Usai interval gim kedua, Chia/Soh tak memberikan celah bagi Kevin/Marcus.

Dengan semangat yang membara, Chia/Soh berhasil membuat Marcus/Kevin tertinggal 12-15. Setelah sempat tertinggal tiga poin, The Minions akhirnya mampu menyamakan kedudukan hingga 16-16.  

Tensi pertandingan yang tinggi semakin terasa di gim kedua. Wakil Malaysia bersorak puas setelah mencetak tiga skor beruntun.

Harapan Marcus/Kevin semakin tipis setelah Chia/Soh mencapai game point 16-20. The Minions akhirnya harus menyerah kalah setelah Malaysia menutup gim kedua dengan skor 17-21.

Kevin Sanjaya/Marcus Gideon pun patut menyesali poin-poin yang terbuang untuk lawan di awal set pertama. Andai saja pertandingan dipaksa ke rubber game, ada kemungkinan Kevin/Marcus bisa menemukan permainan terbaik dan mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik di Olimpiade 2020