Eng Hian Beri Penjelasan soal Flandy Limpele dan Hendrawan Tidak Kunjung Latih Indonesia

Sabtu, 25 September 2021 05:31 WIB
Editor: Isman Fadil
© Indranil Mukherjee/AFP via Getty Images-
Legenda bulutangkis Indonesia Flandy Limpele yang kini jadi kepala pelatih tepok bulu Malaysia. Copyright: © Indranil Mukherjee/AFP via Getty Images-
Legenda bulutangkis Indonesia Flandy Limpele yang kini jadi kepala pelatih tepok bulu Malaysia.
Semua Pelatih Ingin Melatih Indonesia

Eng Hian, pelatih Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang meraih emas Olimpiade Tokyo 2020 yakin sebagian besar orang Indonesia akan senang mengabdi pada negara mereka jika diberi kesempatan.

“Semua orang ingin melatih di negara mereka sendiri. Namun, kuota pelatih di timnas terbatas,” kata Eng Hian dalam wawancara dengan Badminton Asia.

“Kami masih perlu mengurus mata pencaharian kami sendiri, mencari uang untuk keluarga, dan banyak lagi."

“Bagi saya pelatih bisa bekerja di mana saja karena lagi-lagi kesempatan melatih timnas terbatas jadi kalau kita ketemu di lapangan dan mereka melatih negara lain, tidak apa-apa karena itu tugas kita."

“Kami punya kebutuhan, dan pekerjaan kami yang perlu kami selesaikan sesuai kemampuan kami,"terangnya.

Semasa menjadi pemain, Eng Hian dan Flandi Limpele dikenal karena sukses menyabet perunggu di Olimpiade Athena 2004.

Mantan pelatih tim bulutangkis Singapura ini mengaku masih menjalin persahabatan yang erat dengan Flandi Limpele.

“Hubungan kami selalu baik. Bahkan sebelum kami dipasangkan, kami sudah dekat," lanjut Eng Hian.

“Sejak kami menjadi mitra, kami masih berbicara satu sama lain dan memiliki hubungan yang baik. Soal dia di Malaysia dan saya di Indonesia, tidak ada masalah karena kami bekerja di sektor yang berbeda. Saya melatih ganda putri, dia melatih ganda putra," sambungnya.

“Bahkan jika kami saling berhadapan, itu tidak akan menjadi masalah karena kami profesional. Ada hal-hal yang terjadi di lapangan dan sesudah itu, kami ngopi-ngopi di luar," tuntasnya.

Selain Flandy Limpele dan Hendrawan, pelatih Indonesia lainnya yang bekerja di luar negeri adalah Rexy Mainaky (Thailand), Mulyo Handoyo (Singapura, dan Namrih Suroto (India).

Bahkan pemain yang membuat kejutan di Olimpiade Tokyo, Kevin Cordon dilatih oleh pria asal Solo, Muamar Gadafi.
Pebulutangkis Guatemala ini mampu menembus semifinal Olimpiade Tokyo sebelum akhirnya kalah dari peraih medali emas, Viktor Axelsen.

Kevin Cordon akhirnya menempati peringkat keempat setelah kalah dari Anthony Ginting dari Indonesia di perebutan medali perunggu.