Wawancara Berbahasa Mandarin, Axelsen Curi Perhatian Media China

Selasa, 26 Oktober 2021 10:35 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Yosef Bayu Anangga
© REUTERS/Leonhard Foeger
Pasca juara  Denmark Open 2021, pebulutangkis Denmark Viktor Axelsen mencuri perhatian media China karena kepiawannya wawancara berbahasa Mandarin. Copyright: © REUTERS/Leonhard Foeger
Pasca juara Denmark Open 2021, pebulutangkis Denmark Viktor Axelsen mencuri perhatian media China karena kepiawannya wawancara berbahasa Mandarin.

INDOSPORT.COM - Pasca juara  Denmark Open 2021, pebulutangkis Denmark Viktor Axelsen mencuri perhatian media China karena kepiawannya wawancara berbahasa Mandarin.

Diketahui bahwa pada Minggu (24/10/21), pebulutangkis Denmark itu baru saja juara di kampung halamannya, di Odese. Pada partai final, dia berhasil mengalahkan rival abadinya, Kento Momota.

Usia pertandingan, banyak wawancara harus dilakukan. Menariknya, juara tunggal putra Olimpiade Tokyo 2020 itu secara khusus juga menunjukkan kemampuannya berbicara bahasa mandarin.

Melansir Sports Sina, bahkan apa yang dilakukan itu Axelsen dijadikan judul khusus “Ansailong mengatakan dalam sebuah wawancara dalam bahasa Mandarin setelah pertandingan."

Sebagai informasi, An Sai Long adalah nama China dari Axelsen, artinya kemenangan yang panjang.  Sontak saja, para penggemarnya memberikan kekaguman kepada Axelsen.

“Axelsen sangat rendah hati dan baik,” komentar @Langfang.

“Axelsen adalah orang yang sangat menyukai budaya Cina. Ansailong adalah nama Cina yang dia berikan pada dirinya sendiri. Saat ini, dia adalah pemain tunggal putra terkuat di dunia bulu tangkis,"

"-dan dia memiliki peluang bagus untuk mencapai posisi nomor satu dunia menggeser Kento Momota,” tulis akun @Chongqin.

Memang diketahui, Axelsen memiliki banyak penggemar di China. Dia juga diketahui sangat menyukai beragam budaya masyarakat China, dan sering mengunjungi berbagai tempat wisata di sana.

Menariknya, Axelsen juga secara khusus belajar mempelajari bahasa Mandarin untuk kecintaannya tersebut. Selain itu dilakukan juga untuk menunjang profesinya sebagai pebulutangkis.