Sempat Ingin Gantung Raket, Karier Tunggal Putra Korea Kian Meroket

Sabtu, 30 Oktober 2021 17:45 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Prio Hari Kristanto
© Shi Tang/Getty Images
Memiliki karier yang meningkat semenjak mengalahkan Kento Momota di Olimpiade Tokyo 2020, siapa yang menyangka jika Heo Kwang-hee sempat ingin gantung raket. Copyright: © Shi Tang/Getty Images
Memiliki karier yang meningkat semenjak mengalahkan Kento Momota di Olimpiade Tokyo 2020, siapa yang menyangka jika Heo Kwang-hee sempat ingin gantung raket.

INDOSPORT.COM – Memiliki karier yang meningkat semenjak mengalahkan Kento Momota di Olimpiade Tokyo 2020, siapa yang menyangka jika Heo Kwang-hee sempat ingin gantung raket.

Melansir laman BWF, pebulutangkis tunggal putra berusia 26 tahun itu sempat merasakan dilema dalam kariernya yang tak berkembang.

Saat masih junior, kariernya terbilang sukses. Heo Kwang-hee memenangkan Kejuaraan Dunia Junior pada tahun 2013. Dia juga pernah memenangkan medali perunggu Kejuaraan Dunia Junior 2012.

Saat itu dia berada dalam angkatan Kento Momota dan Wang Tzu Wei. Namun begitu naik ke tingkat senior, kariernya tak secemerlang rekan seangkatannya itu.

“Setelah saya memenangkan Kejuaraan Dunia Junior, penampilan saya terus menurun. Tubuh saya tidak bisa mengikuti pikiran. Saya hampir menyerah. Saya merasa tidak bisa melakukannya lagi,” ucap Heo Kwang-hee melansir laman BWF.

Dalam catatan karier di level senior, memang Heo Kwang-hee masih minim gelar dibandingkan seniornya di pelatnas Korea Selatan (BKA),  yaitu Son Wan Ho.

Di antara gelar yang didapat adalah menjadi runner-up BWF World Tour Super 300 di Chinese Open 2019. Pada partai final, dia dikalahkan Chou Tien Chen dengan skor 12-21, 13-21.

Namun, dari serangkaian catatan kelam soal kariernya, Heo Kwang-hee memiliki momentum untuk tampil di ajang Olimpiade Tokyo 2020.

Sebagai pembuktian diri, dia berlatih dengan keras bahkan hingga menurunkan berat badan sebanyak 10 kilogram demi program kebugaran yang dijalani.

“Olimpiade seperti membuat saya terlahir kembali. Turnamen terakhir sebelum Olimpiade adalah (TOYOTA) Thailand Open. Dan berat badan saya bertambah banyak,"

"Tetapi saya bisa menurunkan 10 kilogram sebelum Olimpiade jadi saya merasa benar-benar lebih baik, secara fisik dan mental,”ucap Heo Kwang-hee melansir laman BWF.

Terbukti dari kerja kerasnya,  Heo Kwang-hee berhasil mengalahkan Kento Momota di Olimpiade Tokyo. Setelah itu, dia juga berhasil membantu Korea Selatan memasuki babak semifinal Piala Sudirman 2021 hingga Piala Thomas 2020.

Penampilan impresifnya membuat Heo Kwang-hee mengalahkan Kunlavut Vitidsarn, Chou Tien Chen, bahkan kembali mengalahkan Kento Momota.