Tak Mau Tragedi Bagas/Fikri Terulang, Ganda Putra Malaysia Enggan Sombong di Piala Thomas 2022

Kamis, 21 April 2022 16:07 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Isman Fadil
© Humas PP PBSI-Indonesia
Ganda putra Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi Copyright: © Humas PP PBSI-Indonesia
Ganda putra Malaysia, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi
Ong Yew Sin/Teo Ee Yi Tetap Waspada

Pasangan ganda putra independen, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi menjadi salah satu dari 12 pemain yang dipanggil untuk membela tim putra di ajang Piala Thomas 2022.

Sejatinya ini bukan pertama kalinya Ong Yew Sin/Teo Ee Yi tergabung di skuat untuk Piala Thomas, karena 6 tahun yang lalu mereka sempat menjadi pemain cadangan untuk Malaysia di edisi 2016, serta Ee Yi juga berpartisipasi di edisi 2018.

“Saat itu, saya dan Ee Yi mencoba merasakan atmosfer kompetisi Piala Thomas yang sebenarnya. Namun, kali ini saya siap bertanggung jawab untuk tim,” kata Ong Yew Sin, dilansir dari BHarian Sports.

"Pasti ada tekanan dalam turnamen tim dan individu berbeda. Namun, saya tidak ingin terlalu memikirkannya karena saya khawatir itu akan memengaruhi fokus kami," tambahnya.

Pada edisi 2016 di Kunshan, China, Yew Sin/Ee Yi tercatat sebagai pasangan cadangan di mana Malaysia kemudian terdampar di semifinal setelah kalah dari Denmark 2-3.

Namun, kali ini dengan status sebagai peraih medali perunggu Kejuaraan Dunia 2021, duet Yew Sin/Ee Yi yang akan memikul tanggung jawab sebagai ganda kedua di belakang Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Ujian pertama bagi pasangan peringkat 11 dunia itu diperkirakan akan datang saat mereka bertemu dengan pasangan Jepang, Taichi Saito/Akira Koga di babak penyisihan grup. Meski demikian, mereka tak mau meremehkan lawannya.

Sebab, mereka tak ingin tragedi Bagas/Fikri terulang kembali, yakni meski rangkingnya lebih rendah dan bukan pemain unggulan, namun wakil Indonesia tersebut nyatanya malah keluar sebagai juara di All England 2022.

“Kalau kita mengikuti ranking memang lebih tinggi dari Saito/Koga (23), tapi di ganda putra kita tidak bisa bilang ranking tinggi pasti menang.

"Semua ganda memiliki peluang untuk menang. Jika kita melihat ganda Indonesia (Muhammad Shohibul Fikri-Bagas Maulana) peringkat 20, mereka juga bisa menjadi juara All England," jelasnya.