In-depth

Tak Hanya Yeremia Rambitan, 5 Pebulutangkis Indonesia yang Pernah Cedera ACL

Minggu, 19 Juni 2022 09:06 WIB
Editor: Yosef Bayu Anangga
© Humas PBSI.
Pebulutangkis putri potensial dari Indonesia, Putri Larasati. Copyright: © Humas PBSI.
Pebulutangkis putri potensial dari Indonesia, Putri Larasati.
Ada yang Mundur dari Pelatnas dan Pensiun Dini

Putri Larasati

Putri Larasati adalah pebulutangkis ganda putri Indonesia yang masuk pelatnas sejak tahun 2020, usai memenangi Kejurnas 2019 bersama Jesita Putri Miantoro.

Namun, cedera lututnya yang pernah dialami saat masih di klub, kembali kambuh saat menjalani latihan di pelatnas.

Ia pun akhirnya menjalani operasi kedua pada bulan September 2020 dengan diagnosis robekan di ACL dan kerusakan tulang rawan di bawah tempurung lutut.

Tujuh bulan setelah operasi, Putri Larasati kembali dipanggil ke pelatnas. Namun, rasa sakit yang masih terus menyerang membuatnya memutuskan mengundurkan diri dari pelatnas pada April 2021 lalu.

Bellaetrix Manuputty

Tunggal putri Bellaetrix Manuputty mengalami cedera parah saat membela Indonesia di Piala Sudirman 2015. Ketika itu, ia salah mendarat saat menghadapi wakil China, Li Xuerui, dan akhirnya didiagnosis mengalami robekan di ACL-nya.

Sempat menjalani pemulihan di pelatnas, peraih medali emas SEA Games 2013 ini akhirnya memutuskan keluar dari pelatnas pada Maret 2016 setelah sempat berselisih dengan pihak PBSI.

Ia pun akhirnya pensiun dini dari dan perlahan menghilang dari dunia bulutangkis, meski sempat beberapa kali berkolaborasi dengan pemain pelatnas di konten Youtube-nya.

Maria Kristin

Maria Kristin Yulianti merupakan salah satu tunggal putri terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Pebulutangkis asal Tuban tersebut berhasil mempersembahkan beberapa gelar prestisius sepanjang karir profesionalnya. 

Salah satu pencapaian terbaiknya adalah mempersembahkan medali perunggu ketika bersaing di Olimpiade Beijing 2008 silam. Itu terjadi ketika dirinya menumbangkan wakil China, Lu Lan dengan skor 13-21, 21-13, dan 21-15.

Sayangnya, cedera lutut berkepanjangan memaksa Maria Kristin gantung raket pada 2012 lalu, dan kini dirinya memutuskan dan beralih menjadi pelatih di klub asalnya PB Djarum Kudus.