Tidak Ada Pesangon dan Gaji di Pelatnas PBSI, Debby Susanto: Atlet Bulutangkis Harus Pandai Berhemat!

Kamis, 23 Juni 2022 14:40 WIB
Penulis: Antonius Wahyu Indrajati | Editor: Prio Hari Kristanto
© Ramadhan/INDOSPORT
Praveen Jordan dan Debby Susanto saat diwawancarai di Pelatnas PBSI. Copyright: © Ramadhan/INDOSPORT
Praveen Jordan dan Debby Susanto saat diwawancarai di Pelatnas PBSI.
Tidak Seperti Pekerja Kantor, Atlet PBSI Tidak Terima Pesangon

Fakta menarik bahwa atlet yang didegradasi dan dikeluarkan PBSI ternyata tidak mendapatkan pesangon, ia ungkapkan dalam video lewat kanal YouTube pribadinya pada Kamis (23/06/22).

“Cik, apakah atlet yang didegradasi atau dikeluarkan dari PBSI  dapat pesangon kayak kalau kita lagi kerja?” tanya salah satu penggemarnya.

Merespons pertanyaan itu, Debby Susanto terlihat seperti tengah menghadapi sebuah ironi. Sempat terdiam beberapa saat, tak pelak ia beberkan fakta yang sebenarnya.

“Enggak. Enggak ada sama sekali yang namanya pesangon, mau berapa tahun pun, berapa lama pun kita sudah ada di PBSI,” jawab Debby Susanto melalui kanal Youtube pribadinya.

“Mau 10 tahun, 15 tahun, 17 tahun, setahuku itu tidak pernah ada yang namanya pesangon dari PBSI. Kenapa? Karena juga kita memang bukan sistem kayak pekerja kantoran yang dapat gaji gitu,” tambahnya.

“Jadi, apa yang kita dapat itu berdasarkan hasil prestasi kita. Misal prestasinya oke, otomatis kan sponsor juga mengikuti, terus fresh money juga mengikuti.” ujarnya. 

“Jadi bukan berdasarkan, ‘oh dapet gaji ya,’ aku gak tau kalau sekarang ya. Tapi kalau zaman aku dulu sih enggak ada ya, ya bisa dibilang dapat gaji bulanan yang pasti gitu.”

“Misalnya dari PBSI kayak kantoran gitu, enggak seperti itu sih sistemnya. Karena kan kita atlet gitu, jadi sistemnya itu, apa yang kita dapatkan itu ya dari prestasi,” kata Debby.

Selain itu, dia juga menjelaskan bahwa menjadi pebulu tangkis bukan berarti hidup dengan kondisi finansial yang melimpah, justru para atlet harus mampu pandai berhemat.

“Jadi harus pinter-pinter, kita sebagai atlet itu sendiri, di saat kita masih bisa menghasilkan, di saat kita masih berprestasi, di mana kita bisa saving sebanyak mungkin untuk masa depan kita nanti,” tutupnya.