Dewan BWF Terus Pantau Kasus Covid-19 di Jepang, Khawatir Kejuaraan Dunia 2022 Batal?

Rabu, 27 Juli 2022 22:15 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Indra Citra Sena
© badmintonasia.org
Dewan BWF asal Indonesia, Bambang Roedyanto, terus memantau kasus Covid-19 yang meningkat di Jepang. Apakah khawatir Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 batal? Copyright: © badmintonasia.org
Dewan BWF asal Indonesia, Bambang Roedyanto, terus memantau kasus Covid-19 yang meningkat di Jepang. Apakah khawatir Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 batal?

INDOSPORT.COM – Dewan BWF asal Indonesia, Bambang Roedyanto, terus memantau kasus Covid-19 yang meningkat di Jepang. Apakah khawatir Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 batal?

Diketahui, Covid-19 hingga saat ini masih melanda dunia. Sejak pertama kali ditemukan di China pada Desember 2019, jumlah kasus positif Covid-19 di dunia terus mengalami naik turun data.

Dilansir dari data terbaru World o Meters, jumlah kasus Covid-19 per Rabu (27/07/22) mencapai sekitar 572.832.260 kasus.

Dalam data tersebut, selain Korea Selatan, ada Jepang sebagai negara dengan peningkatan kasus baru terbanyak mencapai sekitar 196.362 orang.

Jepang untuk pertama kalinya mencatatkan kasus di atas 20 ribu sejak Februari lalu. Laporan terakhir pada 5 Februari 2022 lalu adalah 21.110 kasus.

Lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi di Jepang itu menjadi kekhawatiran bagi insan olahraga dunia. Pasalnya, Jepang juga siap menjadi tuan rumah berbagai ajang.

Seperti ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 atau BWF World Championship yang berlagsung pada 22-28 Agustus 2022 di Tokyo Metropolitan Gymnasium.

Kemudian Jepang juga menjadi tuan rumah turnamen bulutangkis Super 750 bertajuk Japan Open 2022 pada 30 Agustus-4 September 2022.

Kabid Humas PBSI Luar Negeri sekaligus Dewan BWF, Bambang Roedyanto, menuliskan kekhawatirannya akan peningkatan kasus Covid-19 di Jepang jelang kejuaraan penting itu.

“203 ribu Covid Jepang hari ini. Ampun padahal 3 hari sdh ada tren penurunan,” tulis twitter Bambang Roedyanto yang mengisyaratkan rasa khawatirnya.