Indonesia Harus Waspada! Jepang Latihan Ekstrem Demi Bidik Emas Kejuaraan Dunia 2022

Rabu, 27 Juli 2022 05:50 WIB
Penulis: Miranti | Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Naomi Baker/Getty Images
Bakal jadi tuan rumah, para atlet Jepang seperti Kento Momota hingga Chiharu Shida, latihan ekstrem demi bidik medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022. Copyright: © Naomi Baker/Getty Images
Bakal jadi tuan rumah, para atlet Jepang seperti Kento Momota hingga Chiharu Shida, latihan ekstrem demi bidik medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.

INDOSPORT.COM – Bakal jadi tuan rumah, para atlet Jepang seperti Kento Momota hingga Chiharu Shida, latihan ekstrem demi bidik medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.

Sekadar informasi, Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 akan segera berlangsung pada 22-28 Agustus di Tokyo Metropolitan Stadium.

Kejuaraan Dunia Bulutangkis mengadopsi sistem undangan pemain. Jika pemain dan federasi yang diundang setuju, maka mereka memenuhi syarat untuk berpartisipasi.

Sebagai tuan rumah dengan kualitas bertabur bintang, tentu saja Jepang membidik hasil maksimal di ajang Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.

Apalagi dua jagoannya berstatus sebagai juara bertahan, yaitu Akane Yamaguchi (tunggal putri) dan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (ganda putra).

Jadi untuk menyambut ajang yang juga dikenal sebagai BWF World Championship tersebut, Asosiasi Bulutangkis Jepang (NBA)  menerapkan segala persiapan ekstrem demi bidik hasil maksimal.

Tentu saja hal itu menjadi salah satu ancaman berat bagi para atlet dari negara lain, seperti Indonesia, Malaysia, Denmark, China, Korea Selatan, dan masih banyak lagi.

Dilansir dari media Aiyuke, tim nasional bulutangkis Jepang sejak 23 Juli 2022 lalu, telah mengadakan kamp pelatihan khusus Kejuaraan Dunia 2022 di Prefektur Kumamoto.

Latihan di pantai mengawali sesi kamp yang dipenuhi kerja keras. Disebutkan bahwa Kento Momota hingga Chiharu Shida melakukan latihan fisik lebih sekitar 2 jam di bawah terik matahari.

Latihan gerak kaki yang paling membutuhkan waktu, sehingga para pemain terlihat bercucuran keringat menerjang panas matahari.