Antonsen Comeback di Kejuaraan Dunia 2022, Pelatih Denmark Waspadai 'Bocah Ajaib' Thailand

Minggu, 21 Agustus 2022 13:03 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor:
© VCG/VCG via Getty Images
Pelatih Denmark paling mewaspadai bocah ajaib Thailand, Kunlavut Vitidsarn yang akan jadi lawan Anders Antonsen saat comeback di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022. Copyright: © VCG/VCG via Getty Images
Pelatih Denmark paling mewaspadai bocah ajaib Thailand, Kunlavut Vitidsarn yang akan jadi lawan Anders Antonsen saat comeback di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.

INDOSPORT.COM – Pelatih Denmark paling mewaspadai bocah ajaib Thailand, Kunlavut Vitidsarn yang akan jadi lawan Anders Antonsen saat comeback di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.

Seperti diketahui, Antonsen akan menjalani comeback di Kejuaraan Dunia Bulutangkis yang akan dimulai tanggal 22-28 Agustus 2022 mendatang.

Tunggal putra kedua Denmark ini memang sempat absen selama kurang lebih dua bulan lantaran mengalami cedera yang didapat saat berada di Indonesia. 

Cedera ini rupanya mengganggu performanya di lapangan. Akibatnya, tunggal putra nomor 3 dunia ini harus melewatkan Indonesia Masters 2022 dan juga turnamen Super 1000 Indonesia Open 2022.

Lantaran cedera yang tak kunjung pulih setelah dua pekan di Indonesia, Antonsen pun terpaksa melewatkan tur Asia berikutnya, yakni Malaysia Open, Malaysia Masters dan Singapore Open.

Antonsen memutuskan kembali ke negara asalnya. Dia bertekad untuk fokus jalani pemulihan demi bisa bisa tampil maskimal di Kejuaraan Dunia Bulutangkis.

Drawing BWC 2022 sudah digelar pada Rabu (10/8/22). Dari sektor tunggal putra, Anders Antonsen akan berjumpa wakil Jepang, Kenta Nishimoto.

Kenta Nishimoto sejatinya pernah jadi andalan tim bulutangkis Jepang. Namun sinarnya mulai meredup karena kehadiran Kento Momota, dan wonderkid Kodai Naraoka.

Oleh karenanya, Kenneth Jonassen tidak terlalu mempermasalahkan tantangan di babak pertama yang akan dilakoni Antonsen.

“Anders akan diundi dengan salah satu pemain (Kenta Nishimoto) yang tidak diunggulkan di pertandingan pertama. Dia hanyalah terbaik kedua atau ketiga di Jepang, dan ini Kejuaraan Dunia di Jepang, jadi skalanya besar,” ujar Kenneth Jonassen dilansir dari laman resmi Badminton Denmark.