Melempem, Richard Mainaky Ungkap Resep Rahasia Bikin Ganda Campuran Indonesia Gacor Lagi

Rabu, 26 Oktober 2022 21:01 WIB
Penulis: Nadia Riska Nurlutfianti | Editor: Prio Hari Kristanto
© Roihan Susilo Utomo/INDOSPORT
Eks pelatih bulutangkis Indonesia, Richard Mainaky. Copyright: © Roihan Susilo Utomo/INDOSPORT
Eks pelatih bulutangkis Indonesia, Richard Mainaky.
Wejangan Agar Ganda Campuran Indonesia Berjaya Lagi

Richard Mainaky berpendapat bahwa kombinasi senior-junior kerap terbukti menjadi kesuksesan ganda campuran Indonesia dalam turnamen-turnamen besar.

Serangkaian peristiwa yang terjadi di Pelatnas PBSI akhirnya membuat ganda campuran pelatnas saat ini diisi oleh pemain-pemain muda yang seharusnya masih menjadi pelapis.

Contohnya seperti seperti Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso, dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.

“Hanya menurut saya yang harus dipikirkan untuk ganda campuran itu ada kombinasi senior-junior. Sekarang PBSI memutuskan fokus kepada pasangan junior. Dan itu butuh waktu cukup panjang karena masih junior," kata Richard Mainaky, dilansir dari Antara.

Lebih lanjut Richard mengatakan bahwa regenasi ganda campuran di masa sebelumnya selalu berlanjut mulai dari Nova Widianto/Vita Marissa, Nova Widianto/Liliyana Natsir.

Kemudian Flandy Limpele/Vita Marissa, Liliyana Natsir/Tontowi Ahmad, Praveen Jordan/Debby Susanto, hingga Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.

Richard mengatakan pemain-pemain muda masih membutuhkan bimbingan dan figur dari seniornya yang lebih berpengalaman. Maka, kombinasi senior-junior pun dinilai merupakan langkah yang tepat untuk mematangkan para pemain muda.

Hal ini dibuktikan lewat duet anyar Gloria Emanuelle Widjaja dipasangkan dengan Dejan Ferdinansyah. Sejak pertama kali debut pada awal tahun ini, Gloria/Dejan sudah mengumpulkan empat gelar juara.

“Jangan lihat Gloria, tetapi lihat ke depannya. Dejan masih junior, tetapi bisa mengejar berarti tren ganda campuran itu harus senior dan junior. Kalau sama-sama muda, terkadang egonya keluar, merasa sama-sama bagus, jadi kadang-kadang berantem,” ujarnya.

Ia juga memahami kondisi ganda campuran Indonesia saat ini karena memang masih dihuni pemain-pemain muda yang kurang jam terbang. Richard juga berharap pelatih ganda campuran Nova Widianto bisa sabar memulai semuanya dari bawah lagi.

“Saya selalu memasangkan senior dengan junior sehingga junior bisa sungkan dengan senior dan senior juga bisa membimbing yang junior. Begitu juniornya sudah matang, nah ini gantian,” ucap Richard Mainaky.

“Dan itu memang berhasil menurut saya. Karena ganda campuran itu semakin senior semakin matang dan ganda campuran memang butuh kematangan dalam segala hal,” ujar mantan pelatih ganda campuran bulutangkis Indonesia di Pelatnas Cipayung PBSI itu. 

Sumber: Antara