Sejarah Kelam Bulutangkis Indonesia, 6 Juara Hylo Open Ini Memutuskan Pindah Negara
Dharma Gunawi (Dharma Gunadi) adalah rekan seperjuangan Yoseph Phoa. Ia pernah menjuarai Hylo Open edisi tahun 1994 silam, sebagai pebulutangkis sektor ganda putra.
Namun, bukan dengan pemain Indonesia, Dharma Gunawi juara Hylo Open 1994 saat berpasangan dengan orang China, Li Ang.
Namun, karena urusan pendidikan, Dharma Gunawi akhirnya memutuskan untuk pindah ke Jerman. Belum diketahui secara pasti, ia menjadi warga negara Jerman atau tidak.
Sebab, setelah 25 tahun menjadi atlet dan pelatih bulutangkis di Jerman, Dharma pun pulang ke Indonesia dan direkrut PB Djarum
3. Mia Audina
Mia Audina, pebulutangkis mungil andalan putri Indonesia, juga pernah menjuarai Hylo Open 2002. Saat itu ia berpartner dengan atlet asal Belanda, Lotte Bruil-Jonathans.
Memang, pada saat juara Hylo Open 2022, Mia sudah berstatus warga negara Belanda. Mia pindah kewarganegaraan pada tahun 2000 silam, karena mengikuti sang suami.
Mia Audina mempersembahkan medali pertama untuk Belanda di Kejuaraan Dunia Bulutangkis sejak 1977. Mia juga menyabet medali perak di Olimpiade Athena 2004.
4. Ronald Susilo
Ronald Susilo adalah pebulutangkis kelahiran Kediri, yang berhasil menjuarai Hylo Open 2006 di sektor tunggal putra.
Namun, saat itu Ronald Susilo sudah pindah warga negara dan berstatus sebagai atlet Singapura. Ia hijrah ke negara Merlion itu karena mengejar dunia pendidikan.
Selain Yoseph Phoa, Ronald Susilo, dan Hargiono, belum ada lagi pebulutangkis tunggal putra Indonesia yang mampu meraih medali emas di Hylo Open.